Banten Raih Provinsi Input Pelaporan Program Gizi dan KAI Tertinggi

Dinkes Banten saat raih penghargaan input pelaporan program gizi dan KAI Tertinggi (Foto: Ist)
Dinkes Banten saat raih penghargaan input pelaporan program gizi dan KAI Tertinggi (Foto: Ist)

SERANG, TitikNOL - Dinas Kesehatan Provinsi Banten kembali mendapatkan penghargaan sebagai provinsi dengan Input Pelaporan Program Gizi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tertinggi. Capaian itu terungkap dalam Puncak acara Rapat Koordinasi Teknis Program Kesehatan Masyarakat Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam Transformasi Layanan Primer pada tanggal 31 Oktober- 3 November 2022 di Bogor, Jawa Barat.

Rakontek dibuka oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan dihadiri seluruh Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bidang Kesehatan, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Perencanaan dan Kepala Seksi dari 34 provinsi se Indonesia.

Piagam penghargaan dari Direktorat Jendra Kesehatan Masyarakat yang ditandatangani oleh dr. Maria Endang Sumiwi, MPH diterima oleh Kabid Binkesmas Dinkes Provinsi Banten drg. Liliani Budijanto.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyatakan input program gizi dan buku KIA sangat penting dalam mengontrol kesehatan ibu dan anak. Maka itu, input program gizi dan buku KIA harus diisi agar mudah dilakukan kontrol.

“Setiap isian buku KIA harus dicatat, agar kita bisa melihat kondisi perkembangan pertumbuhan anak,” kata Ati.

Menurut dia, buku KIA ini cukup diikuti petunjuknya dan ini bisa bagi kita semua untuk keluar dari tingginya angka stunting. “Kita harus gerakan masyarakat untuk pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Ditambahkan Ati, untuk memahami pentingnya penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam penurunan stunting di Provinsi Banten, Dinas Kesehatan provinsi Banten bersama lintas sektor dalam penurunan stunting kerap menggelar Orientasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Buku KIA merupakan catatan kesehatan Ibu dan Anak, juga memuat berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan Ibu dan Anak, setiap kader memiliki peranan penting dalam mensosialisasikan informasi kesehatan ibu dan anak terutama 1000 hari pertama kehidupan.

Sejalan dengan intervensi baik spesifik maupun sensitif yang diarahkan pada sasaran 1000 HPK ( Ibu Hamil, Bayi, Balita, dan Remaja Puteri) maka orientasi buku KIA bagi lintas sektor menjadi salah satu upaya untuk memperkuat dan menggerakan seluruh pihak yang terlibat agar semakin memahami pentingnya penyelamatan 1000 HPK dalam penurunan stunting. (ADV)

Komentar