Selasa, 25 November 2025

Dinkes Banten Perkuat Pemerataan Dokter Spesialis, Gandeng IDI untuk Cetak Tenaga Medis Unggulan

Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti (Foto: TitikNOL)
Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten terus memperkuat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan, terutama dalam pemerataan dokter spesialis hingga ke wilayah selatan Banten. Langkah strategis ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Banten.

Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mengatakan tengah menyiapkan dua skema pendidikan untuk mencetak dokter spesialis, yakni melalui universitas dan jalur rumah sakit atau studi berbasis rumah sakit.

“Kita sedang menyiapkan dua mekanisme untuk mencetak dokter spesialis. Lima fakultas kedokteran di Banten kini berbenah membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS),” ujar Ati.

Ati menjelaskan, program ini merupakan bagian dari prioritas Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Achmad Dimyati Natakusumah melalui program Faskin Kita yang fokus memperkuat kapasitas serta sebaran tenaga dokter, terutama spesialis.

Menurutnya, jalur studi berbasis rumah sakit memungkinkan dokter umum yang telah bekerja di rumah sakit untuk menempuh pendidikan spesialis sambil tetap memperoleh penghasilan. Sejumlah rumah sakit kini disiapkan sebagai lokasi pendidikan, salah satunya RSUD Kabupaten Tangerang yang akan membuka pendidikan dokter spesialis anak mulai tahun 2026.

Selain jalur rumah sakit, Dinkes juga mendorong perguruan tinggi, termasuk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), untuk membuka program dokter spesialis. Pada tahap awal, Untirta berencana membuka program dua hingga tiga spesialis mulai tahun 2026 atau 2027.

Upaya ini diperkuat dengan penyediaan kebutuhan tenaga dokter, khususnya di wilayah selatan seperti Pandeglang dan Lebak.

“Kami sudah menginventarisasi kebutuhan tenaga dokter di wilayah selatan. Dengan dukungan IDI, kami bergerak bersama mewujudkan pemerataan layanan kesehatan,” kata Ati.

Ketua IDI Wilayah Banten pemilihan masa bakti 2025–2028, dr. Moch. Rifky, menyatakan komitmen IDI mendukung upaya pemerintah daerah.

“Ada sekitar 13 ribu dokter di Banten. IDI siap bekerja sama memastikan mereka melayani masyarakat secara merata, tidak hanya sebentar di Tangerang,” ujarnya.

Menurut Rifky, IDI yang membawahi 34 perhimpunan dokter spesialis juga ikut berperan mengisi kekurangan dokter di berbagai daerah. Ia menekankan pentingnya dorongan kepada fakultas kedokteran di Banten untuk segera membuka pendidikan spesialis.

“Jika Banten bisa memproduksi dokter spesialis sendiri, distribusi sesuai kebutuhan daerah akan jauh lebih mudah,” katanya.

Kolaborasi antara Pemprov Banten, IDI, perguruan tinggi, rumah sakit, dan Kementerian Kesehatan diharapkan menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara merata di seluruh wilayah. ( ADV )

Komentar