TitikNOL - Biasanya, mitos dipercaya karena disampaikan dari mulut ke mulut berupa berita, nasihat, atau anjuran. Selain itu ada pula persepsi dan ingatan selektif, atau sekadar malas untuk melakukan verifikasi atas kebenarannya. Jika yang menyebar adalah mitos seputar kesehatan, absennya fakta medis bisa menimbulkan salah kaprah dan menyesatkan masyarakat.
Tak hanya satu, biasanya orang mempercayai rentetan mitos. Misalnya menganggap apel “mujarab” sehingga dengan mengonsumsinya Anda tak lagi memeriksakan diri ke dokter. Ada pula yang percaya tidak makan setelah olahraga bekerja lebih efektif dalam menurunkan berat badan, dan masih banyak lagi.
"Sebagai contoh lain, ada mitos yang menyalahkan karbohidrat sebagai penyebab obesitas. Padahal, banyak orang yang tidak menyadari bahwa lemak tak jenuh adalah biang kerok yang sebenarnya,” jelas dr. Spencer Nadolsky, penulis buku “The Fat Loss Prescription” dan seorang dokter kesehatan keluarga di Maryland, Amerika Serikat, seperti dikutip di laman Lifehacker.
Dilansir dari laman Newsweek, berikut ini adalah delapan mitos kesehatan yang tak perlu Anda percaya:
1. Alkohol dapat menghangatkan tubuh Anda. Ini tidak benar!
Faktanya, alkohol memindahkan darah hangat lebih dekat ke kulit, sehingga rasa hangat “palsu” ini sebetulnya membuat Anda kehilangan panas tubuh.
2. Wortel dapat mempertajam penglihatan.
Wortel dikategorikan makanan sehat karena mengandung vitamin A yang bermanfaat bagi penglihatan. Namun, Anda harus makan banyak sekali wortel untuk dapat merasakan manfaat nyatanya. Dalam arti memakan wortel dalam jumlah sedikit tidak akan memberikan dampak yang instan.
3. Jangan langsung renang setelah makan.
Sebetulnya tidak ada bukti yang mendukung mitos ini. Kram memang bisa terjadi saat berenang, tetapi ini bukan disebabkan oleh makanan yang ada di perut setelah Anda makan.
4. Pemakaian deodoran bisa sebabkan kanker.
Banyak hal yang dapat memicu kanker, tapi tidak ada bukti medis atau penelitian yang mendukung mitos ini.
5. Meski sedang sakit, paksakan diri untuk berolahraga.
Jika Anda menyamakan rasa sakit dengan rasa malas, maka hal ini benar. Namun, jika Anda benar-benar kesakitan, hentikan berolahraga karena ini justru dapat memperburuk keadaan.
6. Manusia hanya menggunakan sebagian kecil fungsi otak. Ini sangat salah. Manusia menggunakan hampir setiap bagian dari otak. Bahkan, tugas-tugas sederhana memerlukan berbagai bagian dari otak untuk menyelesaikan tugas.
7. Orang dewasa tidak perlu vaksinasi.
Tentu saja ini salah karena orang dewasa juga membutuhkan vaksinasi layaknya anak-anak. Vaksin yang dibutuhkan orang dewasa di antara seperti vaksin HPV, vaksin flu, vaksin hepatitis A dan B, vaksin MMR, dan lain-lain.
8. Minum air putih wajib delapan gelas sehari.
Anda harus minum ketika haus, bukan karena jumlah yang diperkirakan. Banyak orang berpikir tidak minum cukup air menyebabkan kulit yang buruk. Faktanya, Anda harus berada pada tingkat dehidrasi yang mendekati kematian untuk melihat dampak nyata akan hal tersebut.
Dari daftar mitos yang dikupas di atas, Anda tak perlu lagi mempercayainya karena fakta medisnya berkata salah atau tidak tepat. Jika bicara tentang kesehatan, jangan gampang percaya anjuran yang Anda dengar atau mudah percaya apa yang Anda baca di internet. Jangan malas untuk mencari fakta medis dari berita yang Anda dengar. Jika Anda mengalami keluhan kesehatan yang kondisinya tak kunjung mengalami perbaikan, segera periksakan diri ke dokter agar dapat ditangani secara tepat dan optimal.
Berita ini telah tayang di klikdokter.com, dengan judul: 8 Mitos Seputar Kesehatan yang Tidak Perlu Anda Percaya