TitikNOL - Penerapan jaringan 5G sudah berada di depan mata di Indonesia beriringan dengan roadmap industri Indonesia 4.0. Uji coba teknologi 5G pun sempat digelar oleh operator seluler bersamaan dengan perhelatan pesta olahraga Asian Games 2018 lalu.
Kendati demikian President Director Robert Cattanach menyatakan dari segi infrastruktur maupun ekosistem, Indonesia belum siap untuk menerapkan teknologi generasi kelima ini.
Cattanach menyebut Indonesia sesungguhnya harus bergerak cepat untuk menerapkan teknologi 5G agar tidak tertinggal dengan negara lain. Ia mengatakan penerapan 5G dalam industri bisa membuka peluang bagi perekonomian. Jaringan 5G bisa digunakan untuk penggunaan kendaraan otonom, maupun robotic manufacturing.
"Penerapan 5G ini tidak siap karena infrastruktur tidak siap. Palapa Ring lambat perkembangannya, kita perlu sesuatu yang lebih cepat . Dengan fokus pada pembangunan di 5G, Anda bisa tingkatkan dua kali produktivitas," ujar Cattanach disela diskusi media di Hotel Shangrila, Jakarta Selatan, Selasa (4/9).
Menurutnya kondisi geografis di Indonesia menjadi tantangan terbesar dalam penerapan infrastruktur 5G. Luasnya wilayah Indonesia mengakibatkan tingginya biaya untuk pembangunan infrastruktur 5G.
Walaupun begitu, Indonesia memiliki keunggulan dari jumlah masyarakat yang berpotensi menjadi konsumen dalam penggunaan 5G.
"Luas Indonesia, cukup rumit untuk memasang teknologi. Cukup mahal untuk memasang teknologi. Indonesia punya kekuatan volume di sini. Jumlah masyarakat Indonesia sangat banyak," kata Cattanach.
Ia menyebut Indonesia harus melakukan refarming (penataan ulang pita frekuensi radio) 3G ke 4G agar lebih efektif penggunaan spektrum yang digunakan untuk jaringan 5G.
Cattanach mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar yang diprioritaskan oleh Nokia. Perusahaan asal Finlandia ini menghadirkan jaringan 5G berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memiliki kemampuan kognitif yang didistribusikan ke base transciever station (BTS). AI machine learning ini mengumpulkan ilmu dari setiap peristiwa di jaringan, memetakan kualitas secara cerdas.
Fitur baru ini memungkinkan jaringan secara otonom mempelajari keputusan optimalisasi data live pada skala waktu yang melebihi kemampuan manusia. AI ini bisa meningkatkan pengalaman pelanggan.
Berita ini telah tayang di cnnindonesia.com, dengan judul: Nokia Sebut Indonesia Belum Siap Adopsi 5G