Sabtu, 26 Juli 2025

Ini Alasan Harga iPhone di Indonesia Tak Turun Meski Tarif Impor AS 0 Persen

Iilustrasi. (Dok: Strategi.id)
Iilustrasi. (Dok: Strategi.id)

TitikNOL - Kabar penurunan tarif impor produk Amerika Serikat (AS) ke Indonesia oleh Presiden Donald Trump sempat memicu harapan besar di kalangan konsumen. Bayangkan, tarif bea masuk produk AS ke Indonesia diturunkan hingga 0%! Banyak yang berharap harga iPhone ikut turun. Tapi kenyataannya? Harga iPhone di Indonesia tetap tinggi dan tidak bergeming.

        Kenapa hal ini bisa terjadi? Mari kita kupas alasan utamanya.

        1. iPhone Bukan Produk Buatan AS

        Meskipun iPhone adalah produk dari perusahaan AS, kenyataannya sekitar 80% proses perakitannya dilakukan di China lewat pabrik Foxconn. Karena itulah, iPhone tidak memenuhi syarat sebagai produk buatan AS dalam kebijakan penurunan tarif impor tersebut. Kebijakan 0% bea masuk ini hanya berlaku untuk produk yang benar-benar dibuat di AS.

        2. Apple Fokus Produksi di India Hanya untuk Pasar AS

        Karena konflik dagang AS-China, Apple mulai memindahkan sebagian produksinya ke India. Namun, produksi iPhone di India itu hanya difokuskan untuk memenuhi pasar AS saja. Data terbaru menunjukkan bahwa 97% ekspor iPhone dari India antara Maret–Mei 2025 dikirim langsung ke AS. Jadi, Indonesia tetap menerima iPhone dari China—yang tidak mendapatkan fasilitas tarif 0%.

        3. Harga iPhone Dipengaruhi Banyak Faktor

        Harga iPhone di tiap negara tidak ditentukan hanya dari bea masuk atau tarif impor saja. Apple punya skema harga yang kompleks dan mempertimbangkan banyak aspek, seperti:

        Biaya Produksi: Termasuk riset dan pengembangan serta komponen global.

        Logistik & Distribusi: Pengiriman, asuransi, dan biaya distribusi global.

        Kurs Rupiah vs Dolar AS: Nilai tukar memengaruhi harga jual lokal.

        Pajak & Bea Masuk Lokal: PPN dan pajak elektronik di Indonesia cukup tinggi.

        Strategi Pasar: Disesuaikan dengan daya beli dan persaingan lokal.

        Margin Keuntungan: Apple tetap menargetkan profit tinggi di setiap negara.

        4. Harga iPhone di Indonesia Tetap Premium

        Dengan seluruh faktor tersebut, jangan heran jika harga iPhone tetap tinggi meski ada kebijakan tarif impor 0%. Bahkan, negara seperti Turki pernah mencatatkan harga iPhone termahal di dunia karena faktor pajak dan nilai tukar.

        Kesimpulan

        Meski penurunan tarif impor dari AS ke Indonesia terdengar menguntungkan, harga iPhone tidak ikut turun karena:

        • iPhone diproduksi di China, bukan di AS.
        • Produksi iPhone di India hanya untuk pasar AS.
        • Harga ditentukan oleh banyak faktor selain tarif impor, termasuk pajak, logistik, dan strategi Apple di pasar lokal.

        Jadi, jangan terlalu berharap harga iPhone turun hanya karena tarif impor produk AS jadi 0%. Harga iPhone di Indonesia akan tetap tinggi—dan sepertinya masih akan begitu dalam waktu dekat.










        Berita ini telah tayang di teknologi.id, dengan judul: Harga iPhone di Indonesia Tak Turun Meski Tarif Impor AS 0%, Ini Alasannya!

        Komentar