TitikNOL - WhatsApp menunda pembaruan aturan kebijakan layanan dan privasi bagi pengguna layanan pesan instan hingga 15 Mei mendatang.
Kebijakan privasi yang sebelumnya hendak di berlakukan pada 8 Februari kembali diundur.
Selain itu, menurut Whatsapp penundaan juga dilakukan untuk memberi waktu lebih panjang bagi pengguna untuk meninjau ulang tentang aturan baru itu.
Whatsapp juga menjamin tidak akan ada akun yang dihapus setelah 8 Februari, karena dilakukan penundaan pembaruan.
"Tidak ada seorang pun yang akunnya akan ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari. Kami juga akan melakukan lebih banyak hal untuk menjernihkan informasi yang salah tentang privasi dan keamanan di WhatsApp," kata WhatsApp lewat blog resminya, Jumat (15/1).
Sebelumnya, awal Januari Whatspp meminta pengugna untuk menyetujui pembaruan penggunaan layanan dan privasi. Jika pembaruan itu tak disetujui, maka pengguna tak bisa melanjutkan penggunaan pesan instan itu.
Perubahan ini banyak disalahartikan bahwa komunikasi pengguna di platform itu bakal bisa diawasi. Namun, Whatspp menyanggah hal itu.
Selain itu, Whatsapp yang dibeli Facebook sejak 2014 memang telah membagikan sejumlah metadata kepada Facebook sejak 2016.
WhatsApp mengaku telah menerima masukan dan pertanyaan dari banyak pengguna bahwa pembaruan kebijakan privasi itu kurang dimengerti. Tidak hanya itu, menyebarnya misinformasi yang beredar menyebabkan kekhawatiran para penggunanya.
"Oleh karena itu, kami ingin membantu semua orang memahami prinsip kami dan fakta yang ada," kata WhatsApp.
WhatsApp klaim ide ini merupakan sebuah ide sederhana, yakni apa yang pengguna bagikan dengan teman dan keluarga hanya diketahui oleh pengguna dan pihak penerima.
Melalui cara tersebut, WhatsApp juga mengklaim akan selalu melindungi percakapan pribadi pengguna dengan enkripsi end-to-end.
Keamanan dan kerahasiaan pengguna dinilai
tidak berubah dengan adanya pembaharuan yang dilakukannya. Namun pembaruan kali ini mencakup opsi-opsi baru bagi pengguna untuk berkirim pesan dengan akun bisnis di WhatsApp.
Pembaruan itu juga bakal memberikan transparansi lebih lanjut mengenai cara WhatsApp mengumpulkan dan menggunakan data dengan akun bisnis.
"Meskipun saat ini tidak semua pengguna berbelanja dari bisnis yang ada di WhatsApp, menurut kami semakin banyak pengguna akan melakukannya di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi para pengguna untuk mengetahui layanan-layanan ini. Pembaruan ini juga tidak meningkatkan kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," katanya.
tidak berubah dengan adanya pembaharuan yang dilakukannya. Namun pembaruan kali ini mencakup opsi-opsi baru bagi pengguna untuk berkirim pesan dengan akun bisnis di WhatsApp.
Pembaruan itu juga bakal memberikan transparansi lebih lanjut mengenai cara WhatsApp mengumpulkan dan menggunakan data dengan akun bisnis.
"Meskipun saat ini tidak semua pengguna berbelanja dari bisnis yang ada di WhatsApp, menurut kami semakin banyak pengguna akan melakukannya di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi para pengguna untuk mengetahui layanan-layanan ini. Pembaruan ini juga tidak meningkatkan kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," katanya.
Berita ini telah tayang di cnnindonesia.com, dengan judul: Alasan Whatsapp Tunda Aturan Baru Hingga 15 Mei