TitikNOL - Lama tak menghiasi dunia perfilman tanah air, aktor yang telah menjabat sebagai Gubernur Banten, Rano Karno muncul di film The Last Barongsai. Keterlibatannya bukan pada sebagai sutradara melainkan sebagai penulis cerita dan pemain.
"Masih belum ada waktu buat film ini, jadi keterlibatan saya hanya terbatas di bagian pencetus ide dan penulis cerita. Keponakan saya yang saya tunjuk sebagai sutradaranya. Dan ada sedikit scene yang diminta saya untuk main, saya usahakan coba main," ucap Rano Karno di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagai penulis cerita The Last Barongsai, Rano Karno mengatakan sengaja mengangkat kisah budaya ke ranah film yang dianggapnya hampir punah. Meski bukan budaya betawi yang diangkat, kata Rano ia tetap saja resah jika ada tradisi dan budaya justru hilang begitu saja.
"Secara nggak langsung saya juga riset, saya lihat kebudayaan ini hampir punah, sama seperti kebudayaan Betawi. Kalau kita tidak care, budaya ini di Indonesia akan selesai. Masih untungnya Barongsai ini tiap tahunnya masih ada perayaan, Imlek dan ada beberapa kompetisi," katanya.
"Dibilang resah sih iya, makanya di tengah kegelisahan teknologi, seni budaya akan terkikis, di situlah peran saya untuk mempertahankan atau pun melestarikan kebudayaan itu sebagai si pemerhati budaya. Lewat film atau seni saya akan lestarikan budaya-budaya di Indonesia. Saya mungkin ke depannya akan membuat film si Doel remake dan cerita tentang budaya Dayak, sambungnya.
Film The Last Barongsai terbilang sarat makna dan pesan yang disampaikan. Hal inilah yang menjadi titik pesan bagi Rano untuk para penonton.
"Kenapa berani menulis atau membuat film ini, soalnya isu Tionghoa saat ini sedang panas-panasnya? Tapi tidak ada kaitannya dengan isu yang terjadi saat ini. Soalnya, film ini dibuat dua tahun yang lalu. Jadi, aku tidak pernah bayangkan situasi seperti saat ini," terang pemeran Doel di sinetron Si Doel Anak Sekolahan tersebut.
Di film The Last Barongsai, selain Rano Karno aktor lainnya terlibat Dion Wiyoko, Aziz Gagap, Tyo Pakusadewo, Hengky Sulaiman, Suti Karno, dan masih banyak lainnya. Film garapan sutradara Ario Rubbik ini akan tayang bioskop tanah air mulai 26 Januari 2017.
Sumber: www.bintang.com