SERANG, TitikNOL - Berpura-pura menjadi penumpang, Wawan (30) warga Kadu Pandak, Kelurahan Cikampak, Kecamatan Curug, Kota Serang, nekad merampas motor Honda Beat milik pengojek yang ditumpakinya.
Korban Suwarno (49) tersungkur setelah bagian kepalanya dihajar menggunakan pistol. Setelah buron hampir sebulan, pelaku akhirnya berhasil diringkus Tim Reskrim Pidana Umum Polres Serang Kota di rumahnya, Sabtu (21/10/2017) malam.
"Dari tangan tersangka kita amankan motor milik korban, sebilah golok, besi dongkrak dan kunci T. Untuk senjata api masih dalam pengembangan," ungkap Kapolres Serang Kota, AKBP Komarudin, Minggu (22/10/2017).
Dikatakan Kapolres, aksi rampas motor ini terjadi pada Kamis (27/9/2017) sekitar pukul 24.00 WIB. Pada malam naas itu, korban tengah mangkal di sekitar tugu Patung Debus di Kemang, Kota Serang. Pelaku datang minta diantarkan ke Komplek Perumahan Citra Gading.
"Setelah harga disepakati, tanpa curiga korban langsung mengantarkan pelaku ke lokasi yang dituju," terang Komarudin.
Setiba di perumahan yang dituju, berubah pikiran dan minta diantarkan ke Kampung Kadu Pandak. Setelah menerima kesepakatan tambahan ongkos, korban menuruti keinginan penumpangnya.
Di lokasi yang sepi di Lingkungan Kadu Pandak, tiba-tiba kepala korban dihujani pukulan menggunakan senjata api dan besi dongkar. Karena tak mampu menguasai kendali, motor bernopol A 6393 CM jatuh.
Dalam keadaan menahan sakit, korban ditodong senjata dan diancam akan ditembak jika tidak menyerahkan motornya. Takut dirinya mati konyol, pengojek ini seketika merelakan motor milik dibawa kabur pelaku. Setelah itu, korban melaporkan kasus perampasan motor itu ke Mapolres Serang Kota.
"Dari laporan tersebut tim reskrim segera menindaklanjuti. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya pelaku perampasan berhasil diketahui dan ditangkap di rumahnya," jelasnya.
Kapolres juga mengatakan, barang bukti motor berhasil berhasil ditemukan namun plat nomor sudah diganti menjadi A 2196 OA. Terkait dengan senjata api yang digunakan untuk menodong, Kapolres menjelaskan masih dilakukan pengembangan.
"Plat nopol diganti mungkin untuk menghilangkan jejak. Soal senjata api masih kita kembangkan," tandasnya. (hr/red)