Jum`at, 18 Oktober 2024

Nyambi Jualan Sabu, Tukang Parkir di Serang Dicokok Polisi

Barang bukti 8 paket sabu yang disita Polisi. (Foto: TitikNOL)
Barang bukti 8 paket sabu yang disita Polisi. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Demi menambah untuk biaya kebutuhan keluarga, HA (35) seorang tukang parkir nekad nyambi berjualan sabu.

Namun baru tiga bulan berjalan, pria warga Desa Songgom, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, ditangkap personel Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Serang.

Tersangka HA ditangkap di rumahnya saat sedang tiduran dalam kamar, Kamis (3/2/2022) malam. Dari tersangka, petugas mengamankan barang bukti 8 paket sabu yang ditemukan dalam lemari pakaian serta satu timbangan elektronik.

Kapolres Serang AKBP Yudha Satria menjelaskan, penangkapan terhadap tukang parkir yang nyambi jualan sabu bermula dari informasi warga yang diterima personil Satresnarkoba.

"Setelah mengetahui identitas tersangka, Kamis sekitar pukul 19:00 WIB, langsung melakukan penangkapan dan berhasil mengamankan tersangka di rumahnya," katanya, Minggu (6/2/2022).

Saat ditangkap, tersangka sempat mengelak memiliki narkoba. Namun saat Tim Opsal menemukan 8 paket sabu yang disembunyikan dalam lemari pakaian, tukang parkir ini akhirnya mengakui.

Bersama dengan barang bukti, tersangka langsung diamankan ke Mapolres Serang.

"Tersangka sempat mengelak namun akhirnya mengaku setelah petugas menemukan sabu yang disembunyikan dalam lemari pakaian," ungkap Kapolres.

Sementara Kasatresnarkoba Iptu Michael K Tandayu menambahkan, dari hasil pemeriksaan tersangka mengakui baru tiga bulan menjalankan bisnis sabu.

Bisnis terlarang tersebut dilakukan karena untuk membantu biaya kebutuhan hidup isteri dan satu anaknya.

"Motifnya karena kebutuhan ekonomi sebab penghasilan dari parkir tidak mencukupi untuk biaya hidup keluarga," kata Kasatresnarkoba.

Terkait sabu yang diamankan, Michael menjelaskan tersangka mendapatkan dari seorang bandar yang mengaku warga Tangerang.

Hanya saja, HA tidak mengetahui secara pasti lantaran transaksi, pembayaran maupun pengambilan barang tidak secara langsung, melainkan melalui komunikasi lewat telepon dan ATM.

"Barang (sabu) didapat dari bandar yang mengaku warga Tangerang namun tersangka mengaku tidak bertemu langsung," jelasnya.

Untuk kasus ini, tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 112 Ayat (1) UU.RI No 35/2009 tentang narkotika ancaman hukuman minimal 5 tahun hingga seumur hidup di penjara. (Har/TN3)

Komentar