TitikNOL – Pecinta motor tentu tidak asing dengan gelaran balap dunia bergengsi Moto GP. Ya, dalam perlombaan adu kecepatan kuda besi ini dalam setiap masanya selalu memunculkan kendaraan super cepat yang dikendarai oleh para rider handal dan memiliki nyali balapan yang besar.
Dalam sejarah Moto GP, tercatat ada tiga jenis motor yang tercatat sebagai motor yang perkasa dan sering memenangi setiap perlombaan yang digelar. Dilansir dari Redbull, inilah tiga jenis motor tersebut.
Honda NSR500
Pada periode 1985 hingga 2001, Honda NSR500 sukses memenangi 10 gelar juara dunia 500cc. Rider yang berhasil menjadi juara dunia menggunakan motor tangguh ini adalah Freddie Spencer, Wayne Gardner, Eddie Lawson, Mick Doohan, Alex Criville dan Valentino Rossi. Doohan mendominasi pada era 1990-an, dengan memenangi lima gelar juara dunia beruntun pada 1994-1998.
NSR500 mengawali dan mengakhiri kisahnya sebagai pembuat kejutan, berkembang sepanjang waktu, dan banyak melahirkan kesuksesan dari waktu ke waktu. Motor ini kali terakhir memenangi titel saat ditunggangi Rossi pada 2001 dan memenangi GP lebih banyak dibanding motor manapun dalam sejarah balap motor 500cc
MV Agusta 500 Three
Pabrikan asal Italia ini mendulang sukses yang tak belum pernah terjadi sebelumnya pada Grand Prix kelas 500cc. MV Agusta selalu juara dunia sejak 1958 hingga 1974 tanpa sekali pun terputus.
Duo pebalap Inggris Raya, John Surtees dan Mike Hailwood total merengkuh delapan titel juara dunia dengan menunggang motor MV Agusta 500 GP.
Namun, yang paling istimewa adalah prestasi yang dibukukan rider pujaan Italia, Giacomo Agostini, bersama motor generasi berikutnya, MV Agusta 500 Three. Bersama pria yang akrab disapa Ago tersebut, motor itu mencapai puncak kejayaan. Sama sekali tak tertandingi.
Ago memenangi tujuh gelar juara dunia beruntun bersama MV Agusta 500 Three pada 1966-1971. Setelah itu dia masih merengkuh satu gelar juara dunia lagi pada musim pada 1974. Adapun Phil Read juga sempat menikmati ketangguhan motor ini, saat menjadi juara dunia pada 1972 dan 1973.
Menurut berita yang dilansir Red Bull, ketangguhan 500 Three tak lepas dari penerapan tiga mesin silinder 350cc.
Yamaha YZR-M1
Setelah YZR500 memenangi banyak titel pada akhir 1970-an, pertengahan 1980-an, dan awal 1990-an, Yamaha kemudian puasa gelar selama 10 tahun. Penantian panjang untuk kembali mencicipi gelar juara dunia berakhir pada musim 2004.
Saat pebalap Italia, Valentino Rossi, bergabung dengan pabrikan Jepang tersebut pada 2004, banyak pihak meragukan masa suram Yamaha bakal berakhir.
Tapi, prediksi tersebut sama sekali tak terbukti. Perpaduan kerja keras The Doctor dan mekanik Yamaha berhasil mengubah YZR-M1 jadi motor petarung yang tangguh. Uji coba intens, inovasi tiada henti, dan naluri juara sang rider benar-benar menjadi kombinasi sempurna.
Bersama YZR-M1, Rossi sukses merengkuh empat gelar juara dunia. Sementara itu, tiga gelar lainnya dihasilkan melalui pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo, termasuk titel juara dunia pada musim 2015. (red)
sumber:bola.com