TitikNOL - Pria asal Italia, Livio Suppo, yang merupakan mantan Team Principal Repsol Honda, mengaku heran dengan pihak Repsol Honda, karena tidak memberikan klausul pada kontrak rider Spanyol, Jorge Lorenzo, guna menghalanginya pindah ke pabrikan lain setelah pensiun dari MotoGP.
Sebagaimana diketahui, Lorenzo memutuskan untuk pensiun dari MotoGP sebagai rider HRC di akhir kompetisi 2019 yang lalu.
Semuanya berjalan normal sebagaimana mestinya, tapi kondisi berubah menjadi aneh setelah X-Fuera mengumumkan bergabung dengan Yamaha sebagai penguji.
Suppo merasa heran dengan Honda yang terlihat santai, padahal Lorenzo punya informasi penting dan rahasia, yang sangat berharga jika dibocorkan kepada pihak rival.
“Situasinya rumit, tapi saya jelas akan memberikan klausul (jika masih menjabat di Honda),†terang Suppo dalam wawancara dengan GPOne.
“Entah seperti apa kontrak antara Honda dan Lorenzo, yang diakhiri tanpa membayar kompensasi untuk musim 2020.
Entah apa mereka hanya membayar sebagian atau justru tidak sama sekali dari rencana awal. Tapi aneh melihat tim membiarkan pembalap yang sudah pensiun, melakukannya. Saya rasa harusnya hal seperti ini bisa dihindari,†sambungnya menjelaskan.
Sebelum Lorenzo, rider Honda lainnya yang pensiun kemudian menjadi pembalap penguji juga ada, adalah rider Spanyol juga, Dani Pedrosa.
Pedrosa keluar dari MotoGP dan pensiun sebagai pembalap Honda, namun pada akhirnya kembali sebagai test rider untuk pabrikan Austria, KTM.
Tapi soal Pedrosa, Suppo menilai sebagai isu yang berbeda, ia beranggapan Pedrosa pergi bisa jadi karena dipicu hubungan buruknya dengan Alberto Puig, yang sempat menjadi manajer pribadinya sejak awal karir dan kemudian berhenti bekerja sama pada akhir 2013.
Sementara Puig baru memimpin di Repsol Honda dengan jabatan Manajer Tim sejak musim 2018, sebagai penerus Suppo.
“Seseorang datang ke Honda, orang yang hubungannya tak terlalu baik dengan Pedrosa, atau mungkin orang yang bahkan tak memberinya tawaran untuk pembalap penguji.
Puig lah yang ‘menciptakan’ Pedrosa, dan benar-benar membentuknya menjadi pembalap yang kita kenal sekarang.
Tapi Pedrosa tiba-tiba tidak ingin lagi bekerja dengannya. Puig adalah pribadi yang tegas tapi agak agresif, jadi mungkin ia membuat Pedrosa agak kesal.
Pedrosa tampil sangat buruk pada tahun terakhirnya, dibanding saat saya masih ada di garasi. Lingkungan tim jelas tak lagi baik dan si pembalap keberatan tentang hal semacam ini,†demikian pria Italia itu.
Berita ini telah tayang di rungansport.com, dengan judul: Lorenzo Kembali ke Yamaha, Bahaya Bagi Honda