SERANG, TitikNOL - Pemerintah Kota Serang gencar menekan angka Stunting di Kota Serang, berdasarkan data Dinas Kesehatan mencapai 23,4 persen atau 1.030 balita.
Angka itu menurun dibandingkan data tahun tahun sebelumnya mencapai 38,6 persen. Pemkot Serang juga telah mengalokasikan anggaran Rp45 miliar di 2023 untuk penangan Stunting di Kota Serang.
“Kami dari 2018 dari dulu 38,6 persen alhamdulillah jadi 23,4 persen ada penuruan mudah mudahan diakhir 2023 ini menurun,” kata Walikota Serang Syafrudin usia membuka acara Rembuk Stunting, di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa (27/6/2023).
Alikasi anggaran Rp45 miliar untuk penanganan Stunting di Kota Serang itu nantinya akan dibagi-bagi ke sejumlah OPD yang berperan dalam penuangan Stunting sampai ke tingkat Kecamatan dan kelurahan.
“45 miliar itu untuk semua organisasi perangkat daerah (OPD) sampai tingkat kelurahan. semua kita anggarkan dalam rangka penanganan stunting baik dinas maupun lurah dan camat di 2023 ini,” pungkasnya.
Menurut Syafrudin, penyebab terjadinya Stunting tidak hanya karena makanan saja, melakukan faktor lingkungan juga mempengaruhi kondisi ibu hamil maupun balita.
“Penyebab stunting bukan karena makanan saja atau kesehatan saja tapi juga lingkungan ada sanitasinya, drainasenya, kekumuhannya dan air berish,” lanjutnya.
Nantinya, dari anggaran itu juga dialokasikan untuk penangan kekumuhannya, seperti kebutuhan air bersih atau perbaikan sanitasi hingga drainase.