TitikNOL - Pemerintah mencatat ada 1.078 warga yang terkonfirmasi tertular Covid-19 varian Omicron.
Covid-19 varian baru ini tingkat penularannya cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya. Meskipun, pasien didominasi mengalami gejala ringan.
Tapi sejauh ini, sudah ada dua warga yang meninggal dunia dengan disertai penyakit bawaan atau komorbid.
Dari data pada 21 Januari 2022, kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia tembus 1.078.
"1.078 pasien ini terdiri dari 756 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), 257 kasus transmisi lokal, dan 65 masih dalam penyelidikan epidemiolog," kata juru bicara vaksinasi, Siti Nadia Tamizi.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan memprediksi kasus penularan Omicron bakal terjadi pada Februari hingga awal Maret.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penularan kasus Omicron dihampir seluruh dunia berkisar antara 35 hingga 65 hari.
Di Indonesia, pihaknya mengidentifikasi kasus pertama pada pertengahan Desember, tapi kasus mulai naiknya di awal Januari.
"Kita hitung antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," katanya melalui rilis.
Ia menuturkan, wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek diperkirakan menjadi daerah pertama yang akan mengalami lonjakan kasus. Mengingat, mayoritas transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta.
Kemudian dalam waktu dekat juga akan meluas ke wilayah Bodetabek, karena secara geografis daerah-daerah tersebut berdekatan dan mobilitas masyarakatnya sangat tinggi.
"Kami juga sampaikan bahwa lebih dari 90 persen transmisi lokal terjadi di DKI Jakarta, jadi kita harus siapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi varian Omicron, dan kita harus sudah memastikan bisa menangani dengan baik," terangnya. (TN3)