Rabu, 12 Februari 2025

Banten Diambang Potensi Bencana, 1079 Wilayah Rawan Banjir

Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana. (Foto: TitikNOL)
Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Wilayah Banten mulai memasuki masa transisi dari kemarau menuju musim hujan. Hal itu berpotensi menyebabkan bencana alam.

Dari data yang dimiliki BPBD, ada 1079 desa dan kelurahan rawan banjir. Sementara ada 402 desa dan kelurahan rawan longsor.

Penyebab banjir dan longsor diakibatkan alih fungsi lahan yang menjadi tambang dan pemukiman.

"Alih fungsi lahan kalau banjir ini. Di Lebak banyak penambangan liar yang akan berpengaruh terhadap keseimbangan hutan dan lahan," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, Selasa (7/11/2023).

Nana menuturkan, pemerintah pusat memiliki atensi khusus terhadap penambang ilegal yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.

Sebab contohnya pernah terjadi banjir bandang di Kabupaten Lebak pada tahun 2020.

"Kalau pemerintah sudah ke pusat agar penambangan ilegal dihentikan," tuturnya.

Untuk menghadapi bencana, personel dan posko BPBD Banten di kabupaten kota sedang disiagakan. Sehingga penanganan bencana bisa dilakukan dengan cepat.

"Kita sudah menempatkan personel dan peralatan di posko Kabupaten Tangerang karena yang biasa terjadi (banjir) Pasar Kemis. Posko Lebak di Malingping, Pandeglang di Panimbang. Kita berharap personel di posko bisa membantu cepat informasi lebih cepat," ucapnya. (Son/TN3)

Komentar