SERANG, TitikNOL - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten merekomendasikan para ibu untuk mulai membiasakan memberi asupan ikan kembung ketimbang salmon karena pertimbangan kandungan baik di dalamnya serta faktor ketersediaan dan harga.
Kepala DKP Banten, Eli Susiyanti, menjelaskan di dalam ikan kembung yang kini harga perkilonya berkisar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu, masyarakat bisa mendapat kebaikan dari omega 3, vitamin, protein yang lebih tinggi ketimbang salmon yang memiliki harga lebih dari Rp250 ribu perkilogram lantaran pasokannya berasal dari luar negara.
"Banten secara potensi kelautan sangat besar. Dengan sumber daya ikan yang sangat potensial. Primadona Lobster, di selatan ada jenis besar seperti tuna, cakalang, ikan layur, kembung, cumi, mapun udang. Untuk ikan kembung ini kita sangat rekomendasikan menggantikan konsumsi salmon. Dengan produksi 300 ribu ton pertahun," kata Eli Susisyanti, Senin (12/08/2024).
Dengan potensi sebesar itu, ketersediaan ikan kembung di Banten melimpah. Tinggal, lanjut Eli, masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk membiasakan diri mengkonsumsi ikan dimulai dari usia dini. Di samping menyehatkan, budaya tersebut juga mampu mendorong kesejahteraan nelayan serta pemasukan bagi daerah.
"Untuk mendukung sektor kelautan dan perikanan, kami sejak 2021 hingga 2024, telah melaksanakan pembangunan break water, kios-kios, perbaikan sarana jalan di pelabuhan, IPAL, pemagaran, revilatisasi pabrik es, docking, TPI Higienis dan lain sebagainya," ujarnya.
Sementara untuk mendorong kebiasaan makan di masyarakat, Eli menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten secara rutin tiap tahunnya menggelar kegiatan gemar makan ikan (gemarikan) dengan tujuan mensosialisasikan disersivikasi menu makanan dengan bahan utama daging ikan itu sendiri.
"Disersivikasi dilakukan sebagai bentuk pilihan kepada masyarakat, kurang lebih ada 65 menu rekomendasi panganan olahan ikan yang bisa masyarakat terapkan di rumah maupun mereka beli di pedagang makanan," tuturnya.
Mengingat, kata Eli, di benak masyarakat Banten kini belum maksimal memilih ikan sebagai lauk utama dibanding sumber protein lainnya seperti ayam atau daging. Padahal selain dibakar atau digoreng langsung, ikan bisa disajikan dalam bentuk jajanan layaknya pempek, fish and chips, kerupuk, siomay dan lain sebagainya.
Namun begitu, Eli menjelaskan, masyarakat perlu cermat ketika mengolah ikan. Mulai dari memilih dengan ciri tidak berbau busuk, dengan tampilan segar melalui kulitnya. Dirinya juga menyarankan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal agar memasak dengan pola dikukus atau dibuat sop.
"Supaya gak bosen dan itu itu ajah diolahnya bisa dengan berbagai metode. Tapi Ikan ini mengolahnya harus baik, cara memilih ikannya harus bagus, jangan yang sudah busuk dengan ciri ciri tertentu kulitnya masih mulus baunya masih segar. Yang terbaik masaknya disteam atau disop," pungkasnya.