SERANG, TitikNOL - Kebijakan penghapusan honorer dinilai akan berdampak negatif pada sektor pendidikan dan kesehatan.
Mengingat, tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di Banten mencapai ribuan. Sehingga pelayanan dasar terhadap masyarakat akan terganggu.
Wakil Ketua DPRD Banten, M. Nawa Said Dimyati mengatakan, kebijakan penghapusan honorer akan berimbas pada tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.
"Nasib pendidikan dan tenaga kesehatan di banten bisa mengalami problem besar, karena tenaga pendidiknya dan kesehatannya pasti akan kurang," katanya, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Pj Gubernur Masih Cari Formulasi Tentukan Nasib Honorer di Pemprov Banten
Menurutnya, pemerintah pusat memiliki solusi sebagai alternatif nasib tenaga honorer, sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut. Meskipun saat ini masih memiliki tempo waktu hingga 2023.
"Harusnya sebelum membuat kebijakan di kaji terlebih dahulu secara komprehensif," ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya mengimbau kepada tenaga honorer di Banten agar kondusif dan berjuang sesuai koridor.
"Semangat dan berjuang melalui koridor yang ada, baik itu upaya eksekutif review atau legislatif review. Kalau itu tidak bisa maka harus dilakukan yudisial review," tuturnya. (TN3)