Minggu, 7 Juli 2024

Hampir 34 Ribu Warga Kota Cilegon Terkena ISPA, Ini Himbauan Dinkes

Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dr Febri Naldo. (Foto: TitikNOL)
Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dr Febri Naldo. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Hampir 34 ribu warga Kota Cilegon menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Jumlah itu tercatat dari bulan Januari 2024 hingga Mei.

Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dr Febri Naldo, mengatakan , puluhan ribu warga Kota Cilegon yang menderita ISPA itu terbagi dua yakni penderita pneumonia dan non pneumonia.

"Kalau untuk pneumonia itu infeksinya di paru-paru yang disebabkan bakteri Streptococcus jumlahnya 778 , sementara non pneumonia jumlahnya 33.127. Jadi total yang terkena ISPA di Kota Cilegon 33.905" ujarnya, Kamis (4/7/2024).

Febri menjelaskan, dari puluhan ribu penderita ISPA di Kota Cilegon itu sebarannya hampir merata di setiap kecamatan. Namun, yang paling tertinggi penderita ISPA di usia 0-5 tahun berada di Kecamatan Cibeber.

“Kalau kita lihat memang trennya itu seperti usia 0-5 tahun ini ada di Cibeber ada sekitar 727, ada Ciwandan juga, Grogol juga tinggi. Pulomerak malahan umur 0-5 tahun ada 98, kecil,” katanya.

Adapun untuk penyebab ISPA yang bukan pneumonia tak lain karena paparan debu yang membawa virus atau bakteri, perubahan cuaca, dan daya tahan tubuh yang lemah. Namun, Febri menyebut polusi dari industri sebagai faktor pencetusnya.

"Industri ini mungkin faktor pencetusnya, bukan faktor penyebab. Kalau penyebab itu kan ada bakteri, virus, tapi kalau pencetus mungkin bisa (Industri) ,” ungkapnya.

Masyarakat Kota Cilegon pun dihimbau agar rutin menggunakan masker saat berkendara dan menjaga pola hidup yang sehat.

“Kalau menggunakan kendaraan roda 2 pakai masker. Kemudian pola hidup yang sehat, gizi cukup dan seimbang. Imunisasi lengkap itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh,”pungkasnya. (Ardi).

Komentar