SERANG, TitikNOL - Wali Kota Serang Syafrudin, membuka akses jalan baru penghubung antara Lingkungan Wakaf dan Lingkungan Tembong Sawo, Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Minggu (17/11/2019).
Syafrudin mengatakan, pembukaan poros jalan baru ini berdasarkan hasil swadaya masyarakat yang menghibahkan sebagaian tanahnya untuk membuka akses lalu lintas.
"Untuk melihat pembangunan jalan dan jalan ini dari hibah masyarakat setempat. Menghubungkan Lingkungan Wakaf ke Lingkungan Tembong Sawo dan juga ke TPU," katanya saat ditemui di lokasi.
Syafrudin mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat demi melancarkan akses lalu lintas penghubung antara kedua Lingkungan tersebut.
Dirinya pun berjanji akan meneruskan pembangunan jalan itu pada tahun 2020 mendatang, dengan membantu pengaspalan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP).
"Insyaallah kami tindaklanjuti kurang lebih 400 meter dan lebar 3 sampai 4 meter. Dengan masyarakat membangun badan jalan dan insyaallah ditindaklanjuti dengan pengerasan serta pengaspalan 2020," terangnya.
Ia menyampaikan, pada tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang telah membangun jalan Lingkungan sebanyak 22 titik. Selain untuk mempermudah lalu lintas, hal itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Sebenarnya ditahun ini Pemkot telah membangun jalan Lingkungan sebanyak 22 titik. Targetnya pada 2020 ini, kami mudah-mudahan lebih membangun dari tahun ini," ujarnya.
Mendengar hal itu, salah satu warga Lingkungan Wakaf, Rahmat, mengaku bersyukur mendapat perhatian dari Pemkot Serang. Sebab, suatu kemustahilan jalan sepanjang 400 meter tersebut harus mengandalkan hasil swadaya masyarakat saja.
"Kami sangat antusias, karena nggak mungkin ini kalau hanya dibangun sama masyarakat. Tahun ini mau ada pengerasan dan pengaspalan alhamdulillah nanti 2020," ucapnya.
Ia menuturkan, sudah satu bulan masyarakat meluangkan waktunya untuk bergotong royong membangun badan jalan dan Tempat Penahan Tanah (TPT) disepanjang kali.
Rahmat berharap, sebelum masuk musim penghujan jalan tersebut setidaknya sudah dapat digunakan oleh kendaraan roda dua. Pasalnya selama ini, masyarakat kewalahan harus melewati jalur jalan yang setapak.
"Tapi tanahnya dari waqaf masyarakat dan sampai saat ini masih dari hasil gotong royong atau swadaya masyarakat untuk membikin jalan. Udah satu bulan lebih dari penghibahan sampai pemasangan TPT," tukasnya. (Son/TN1)