Jum`at, 18 April 2025

Ingin Efisiensi Anggaran, Helldy - Sanuji Justru akan Rekrut Belasan Orang jadi Tim Khusus

Wakil Wali Kota Cilegon, Sanuji Pentamarta saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: TitikNOL)
Wakil Wali Kota Cilegon, Sanuji Pentamarta saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Wali Kota Cilegon dan Wakil Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta, diam-diam akan merekrut belasan orang sebagai Tim Percepatan Pembangunan yamg nantinya membantu kinerja mereka dalam memimpin pemerintahan.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, tim khusus itu dikabarkan berjumlah 12 orang, yang terdiri dari kalangan non Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka mayoritas orang yang berapiliasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Berkarya.

Tim Percepatan Pembangunan tersebut akan dibagi empat bidang, yaitu pemerintahan, kesejahteraan masyarakat (kesra), ekonomi dan keuangan serta bidang pembangunan. Adapun secara teknis tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari tim khusus tersebut belum diketahui secara detail.

Untuk honor tim khusus tersebut, dikabarkan akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon. Agar bisa menerima kucuran APBD, Helldy-Sanuji disebut akan mengesahkan tim itu menggunakan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Cilegon.

Adanya pembentukan tim khusus itu dibenarkan oleh Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta. Dia mengatakan, saat ini pembentukan tim itu sedang digodok.

"Tim ini sebagai pakar-pakar, akademisi dan pakar berbagai bidang," kata Sanuji kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).

Saat disinggung soal jumlah tim, Sanuji mengatakan kemungkinan 12 orang, namun secara persis, menunggu hasil pembahasan bersama Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, begitu juga dengan tupoksi tim tersebut.

Wacana Helldy - Sanuji yang akan merekrut sejumlah orang sebagau tim khusus dari kalangan eksternal tersebut disikapi oleh Ketua DPRD Kota Cilegon Isro Miraj.

Isro mengungkapkan, perekrutan tenaga baru akan memberikan konsekuensi terhadap anggaran, baik untuk operasional maupun honorarium tim tersebut.

"Ada konsekuensi anggaran, direguler tentu belum dianggarkan. Saya rasa ketika menyangkut anggaran, saya bingung posnya dimana. Sedangkan perubahan (APBD) di Agustus atau September," jelas Isro.

Menurut Isro, rencana Helldy - Sanuji itu tidak sejalan dengan semangat yang digemborkan oleh keduanya selama ini, yang ingin efisiensi serta efektifitas anggaran dan sumber daya manusia (SDM).

Selama ini Helldy - Sanuji mendengungkan ikhwal kelebihan tenaga kerja, bahkan sempat mengultimatum seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak merekrut tenaga honorer.

"Seharusnya konsisten dong dengan apa yang ucapkan," cetus Isro.

Sebagai legislatif, Isro mengaku siap bersinergi dengan eksekutif, namun bukan berarti tidak mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap janggal.

Isro melihat sejumlah kejanggalan, selain soal sumber dana yang akan digunakan Helldy - Sanuji untuk membiayai operasional dan menggaji tim tersebut, nomenklaturnyapun belum jelas. Karena selama ini tidak ada pembahasan dengan DPRD Kota Cilegon.

Padahal, kata Isro, setiap anggaran pemerintah yang tertuang dalam APBD, sebelum disahkan, perlu melewati kajian parlemen terlebih dahulu.

"Nomenklaturnya juga belum tahu, kerjanya seperti apa? Kantornya dimana? Dan itu pasti perlu anggaran," ujarnya.

Isro tidak mempersoalkan jika Helldy - Sanuji ingin membentuk Tim Percepatan Pembangunan. Namun ia menyarankan, sebaiknya memaksimalkan SDM yang ada, agar anggaran pemerintah bisa efektif dan efisien seperti yang digembor-gemborkan selama ini.

"Untuk mempercepat program kan tidak mesti merekrut tenaga baru. Maksimalkan saja OPD dan staff ahli yang ada, mereka orang perpengalaman semua kok," imbuhnya. (Ardi/TN1).

Komentar