SERANG, TitikNOL - Pihak Pemprov Banten mengklaim serapan anggaran menjelang akhir tahun 2016 ini mencapai 85 persen dari total APBD-Perubahan sebesar Rp9,5 triliun. Meski demikian, persentase tersebut masih belum memenuhi target yakni 90 persen.
"Progresnya cukup baik, posisi sampai hari ini rata-rata sudah 85 persen serapan anggaran. Hal itu berdasarkan dokumen SP2D (surat perintah pencairan dana) yang kami terima," kata Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) Setda Banten, Mahdani, Kamis (8/12/2016).
Ia optimisis target 90 persen bisa tercapai hingga tutup buku nanti. Sebab, kata dia, saat ini sebagian besar kegiatan-kegiatan terutama pengerjaan fisik sudah masuk tahap finishing.
"Kami optimis bisa mencapai target 90 persen ke atas. Karena sekarang ini sebagian besar sudah tinggal finishing terutama terkait dengan pekerjaan konstruksi. Tanggal 22 Desember 2016 evaluasinya seluruh SKPD," ujarnya.
Beberapa proyek fisik yang dimaksud yaitu Jalan Warung Banten Cibeber Kabupaten Lebak, Jalan Tanjung-Sumur, Jalan Sempu-Cipocok Jaya, dan Jembatan Kedaung Tangerang.
"Itu semua kan tinggal finishing, kemudian serah terima pekerjaan dan proses pembayaran," tukasnya.
Menurutnya, peningkatan progres penyerapan anggaran cukup signifkan. Hal itu salah satunya tak lepas dari adanya kebijakan Pemprov Banten tentang penundaan tunjangan daerah.
"Pergub tentang penundaan tunjangan itu efektif juga untuk menggenjot kinerja. Makanya ini SKPD sebagian besar sudah 85 persen," imbuhnya.
Ia menjelaskan, pada 2017 pihaknya tidak ingin ada lagi alasan keterlambatan SKPD dalam hal proses lelang di unit layanan pengadaan (ULP). Sebab, SKPD sudah harus mulai menyusun rancangan umum pengadaan (RUP) pada 15 Desember 2016 mendatang.
"Sudah menyusun RUP untuk 2017. Kami akan langsung lakukan lelang untuk kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan prioritas. Salah satunya untuk pelayanan di RSUD, seperti makan dan minum pasien dan cleaning service. Kemudian untuk fisik itu prioritas RSUD Malingping," pungkasnya. (Kuk/Rif)