SERANG, TitikNOL - Kebagian paling kecil, Walikota Serang Syafrudin mengeluhkan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Keluhan itu tercurahkan ketika lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten dapil Kota Serang menggelar kegiatan reses di Pemerintahan Kota (Pemkot) Serang, Selasa, (26/11/2019).
Dalam kesempatan itu, Syafrudin menyampaikan bahwa Kota Serang hanya mendapat Bankeu sebanyak Rp45 miliar. Hal ini dinilai tidak sebanding dengan Kabupaten/Kota lainnya yang rata-rata mendapat Bankeu diatas Rp50 miliar.
"Dari tahun 2017 Banvprop tidak ada perubahan, nilainya hanya dibawah Rp50 miliar. Sekarang dapat Rp45 miliar tapi yang lain lebih dari Rp50 miliar," keluhnya kepada DPRD Provinsi Banten.
Hal ini diniali tidak sebanding dengan status Kota Serang yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Banten. Terlebih, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Serang masih terbilang rendah.
Idealnya, kata Syafrudin, sebagai daerah yang muda Kota Serang mendapatkan Bankeu lebih dari Rp100 miliar untuk percepatan pembangunan tata kelola wajah Ibu Kota.
Namun sejauh ini, dirinya legowo dengan catatan kewajiban penataan dan pembangunan Pemprov Banten yang ada di Wilayah Kota Serang dilaksanan. Mengingat, masih banyak insfratuktur yang sampai saat ini masih belum sempurna.
"Yang akhirnya kami menerima Rp45 miliar. Ini kami terima tapi kami memohon Provinsi membangun yang kewajiban Provinsi di Kota Serang, sehingga seimbang lah. Bagaimanapun juga Kota Serang ini menjadi Ibu Kota Provinsi ini tuntutan dari Undang-undang, mestinya lebih besar dari yang lain," cetusnya.
Senada dengan anggota DPRD Provinsi Banten Furtasan Ali Yusuf yang mengatakan, bahwa APBD Kota Serang yang hanya mencapai Rp1,3 triliun masih dinilai kecil untuk sebuah Ibu Kota.
Jika dibandingkan, APBD itu setara dengan anggaran pada satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Banten. Maka ia berharap, pada Bankeu tahun depan Kota Serang dapat diprioritaskan oleh Pemprov Banten.
"Kalau yang besar supportingnya kecil harusnya. Kota Serang ini paling kecil kalau menurut saya mah nih APBD nya Rp1,3 triliun. Nah itu kalau di Provinsi hanya satu OPD. Jadi kecil lah, ber harap bisa dua kali lipat dari Rp45 miliar," terangnya.
Ia menuturkan, dana Bankeu harus dilihat dari kemampuan masing-masing daerah. Jika APBD pada satu daerah kecil, maka daerah tersebut wajib mendapatkan supporting bantuan yang besar.
"Dilihat dari masing-masing daerah, kemampuan anggarannya gimana di daerah itu. Kota Serang ini seharusnya lebih besar dari yang lain karena Ibu Kota Provinsi dan Kota baru jadi anggarannya kecil, harusnya begitu ngeliatnya," tukasnya. (Son/TN1)