JAKARTA, TitikNOL - Anggota Komisi X DPR RI Esti Wijayati mengecam keras atas penyataan Menristek Dikti, M Nasir terkait wacana menempatkan orang asing menjadi rektor dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
Menurutnya, ide tersebut sudah mengingkari semangat dari para pejuang dan pendiri Bangsa ini untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Merdeka seperti tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Menteri Pendidikan Tinggi, lanjutnya, terindikasi melakukan simplikasi permasalahan di Pendidikan Tinggi. Sementara persoalan Pendidikan sangatlah kompleks berkaitan dengan akses kelembagaan dan tata kelola Pendidikan Tinggi serta persoalan Pendidikan Tinggi lainnya.
"Tidak ada jaminan jika rektornya adalah orang asing maka pendidikan tinggi akan menjadi lebih baik, sama halnya yang terjadi pada industri manufaktur di mana dengan mendatangkan perusahaan dan manager asing ternyata justru sektor industri semakin terpuruk dan mengalami ketergantungan," tegas dia, Senin (6/6/2016).
Pendidikan yang berkualitas diharapkan mampu melahirkan manusia-manusia unggul yang berdaya saing. Serta merancang masa depan bangsa yang maju modern dan mandiri, berbudaya dan beradab berdasarkan Pancasila seperti yang tertuang dalam UU Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012.
"Yang berarti tidak bisa kita titipkan arah pendidikan kita pada orang asing yang tidak memahami budaya, karakter dan Ideologi bangsa. Kami mendesak Menristekdikti untuk menyerahkan blueprint kebijakan politik Pendidikan Tinggi dan penyelesaian persoalan-persoalan di Pendidikan Tinggi secara menyeluruh," tegas politisi PDI Perjuangan itu. (Bara/red)