SERANG, TitikNOL - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, mengaku optimistis dengan target program sertifikat tanah akan selesai di 2025 mendatang.
Adapun jumlah bidang tanah yang akan ditargetkan selesai di 2025 mendatang sebanyak 126 juta bidang tanah yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Menurut Sofyan Djalil, program sertifikat tanah tersebut atas intruksi dari Presiden Joko Widodo. Diharapkan, program tersebut bisa meminilalisir konflik-konflik agraria yang sering terjadi.
“Mensertifkatkan tanah perintah Pak Jokowi. Tahun 2023 seluruh tanah di Banten akan terdaftar, kami mempunyai target 2025, untuk menghindari sengketa dan konflik,” kata Sofyan Djalil dalam sambutannya, saat menghadiri acara BPN Menyapa Banten, di Aula Gedung ApirasiKota, di KP3B, Kota Serang, Kamis (16/1/2020).
Lanjut Sofyan Djalil, jika tanah sudah mempunya sertifikat yang resmi, maka harga tanah bisa lebih mahal dari harga sebelumnya. Dengan demikian, tanah tersebut harus dirawat dengan baik, agar terhindar dari mafia-mafia tanah yang akan mengklaim tanah milik masyarakat.
Sofyan Djalil juga mengakui, masih ada masyarakat yang kurang memahami dengan baik soal tujuan sertifikat tanah. Sehingga masyarakat tidak mempunyai semangat untuk mensertifikatkan tanahnya.
“Tapi setelah disertifikatkan mereka senang sekali. Karena mereka tahu akan punya nilai yang baik. Seluruh Indonesia paling sedikit diperkirakan ada 126 juta bidang tanah yang ditargetkan selesai di 2025,” imbuhnya.
“Jika tanah mulai mahal akan ada yang mengklaim. Kadang juga ada mafia tanah yang mengklaim tanah bapak ibu. Sertifikat ini tidak menjamin menghindari dari sengketa tanah, harus diurus, kalau tidak diurus orang lain akan urus, lama kelamaan akan di klaim tanah itu miliknya,” ungkapnya.
Di sisi lain, Sofyan Djalil pun menyebut, pada tahun 2019 lalu pemerintah berhasil mensertifikatkan sebanyak 11 juta bidang tanah. Adapun di 2020 ini ditargetkan bisa sampai 12 juta bidang tanah bersertifikat di seluruh Indonesia.
Sementara untuk Banten, pada 2020 ada sekitar 358 bidang tanah yang akan disertifikatkan, dari jumlah mencapai 1,2 juta bidang tanah yang belum bersertifikat.
“Karena banyak sekali orang tanahnya kecil-kecil. Kalau di luar Jawa orangnya sedikit, tapi tanahnya luas. Bahkan di Jakarta kemarin, kota menyerahkan luas tanah 9 meter persegi,” tambahnya.
Di tempat sama, Kepala Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah (BPN Kanwil) Banten, Andi Tenri Abeng, menargetkan 358 bidang tanah mendapatkan sertifikat di tahun 2020. Saat ini, pihaknya sudah memberikan 2,900 sertifikat tanah kepada masyarakat.
“Kita mulai mau menyapa masyarakat, supaya sukses PTSL tahun 2020-2023 bisa kita capai 2.900. Tahun ini 358 ribu bidang,” tukasnya. (Lib/TN1)