SERANG, TitikNOL – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, optimalkan pendapatan daerah dari pajak. Target penerimaan pendapatan pajak pada 2020 ini mencapai 12,6 triliun.
Kepala Bapenda Banten, Opar Sohari mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banten mencapai Rp12.609.363.396.388, disumbang dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
“PAD Banten rinciannya Rp8.154.745.690.388 (64,67 persen), dana perimbangan Rp4.448.417.706.000 (35,28 persen) dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp6.200.000.000 (0,05 persen),” jelas Opar Sohari kepada awak media, saat ditemui di kantornya, Rabu (5/2/2020).
Opar juga mengatakan, secara keseluruhan, penyumbang terbesar PAD Pemprov Banten berasal dari Bapenda yakni mencapai Rp7.748.115.000.000 atau sebesar 68 persen.
“Pajak kendaraan bermotor (PKB) sebesar 3,3 triliun, bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) 2,8 triliun, Pajak Air Permukiman 39,9 miliar, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB KB) 918,6 miliar dan pajak rokok 641 miliar,” imbuhnya.
Sementara untuk penyumbang pendapatan terbesar PAD per wilayah, masih berada di wilayah Tangerang raya. Hal itu menurut Opar, karena wilayah Tangerang Raya memiliki kepadatan penduduk lebih tinggi ketimbang wilayah lainnya.
Opar menargetkan, tahun 2020 ini ada peningkatan yang signifikan dari sisi pendapatan daerah. Hal itu menurutnya demi maksimalnya pembangunan di Provinsi Banten. Di sisi lain, dirinya menghimbau agar masyarakat di Provinsi Banten taat pajak.
”Harus ada peningkatan, kita akan undang dealer dan lainnya. Marilah kita bantu Pemprov untuk menambah pendapatan daerahnya dengan cara patuh pajak dan membeli bahan bakar minyak di Banten,” tukasnya.
Di tempat sama, Kepala Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pendapatan Daerah Bapenda Banten Tubagus Regiasa Fajar mengatakan, dalam tiga tahun berdirinya Bapenda Banten, PAD dalam setiap tahunnya terus bertambah.
”Untuk tiga tahun berdirinya Bapenda, mari kita bantu pembangunan Banten. Dulu pendapatan daerah hanya Rp7,8 triliun, saat ini sudah tembus di Rp12,6 triliun,” tutupnya. (Lib/TN1)