SERANG, TitikNOL - Pemerintah Kota Serang melalui UPT Pasar Induk Rau Kota Serang sudah berkoordinasi dengan Bulog Subdrive Serang, untuk mengatasi tingginya harga minyak goreng maupun curah. Selasa (7/12/2021)
Kepala UPT Pasar Rau Muhammad Zen mengatakan untuk harga minyak memang mengalami kenaikan dari distributornya, sehingga para pedagang di lapak juga ikut naik.
"Distributor sudah naik jadi di bawah (lapak pedagang) juga naik," kata Zen, dihubungi via telepon.
Menurut Zen, selain itu pasokannya yg sulit juga menjadi salah satu faktor meroketnya harga minyak. Dimana Kota Serang sendiri disuplai dari wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Tangerang.
"Pasokannya engga ada, baik minyak kemasan maupun curah. Dari pemasoknya engga ada dari Jabar DKi. Biasanya pemasoknya dari Tanah tinggi Tangerang, sudah dari November ini susah," ungkapnya.
Walaupun stok minyak masih ditemukan, namun kata Zen itu terbatas hanya sedikit yang didapatkan para diatributor maupun pedagang di lapak.
"Ada stok cuma sedikit. Untuk harga memang kenaikannya mencapai Rp37 perdua liter, curah mencapai Rp20 ribu perliternya dari harga normal cuma Rp15 ribu," katanya.
Pihak UPT sendiri sudah koordinasi dengan pihak Bulog Subdrive Serang, untuk mengatasinya namun hingga saat ini belum ada kepastiannya, untuk melaksanakan operasi pasar guna menekan harga minyak.
"Sudah kordinasi dengan bulog, karena mereka juga kesulitan biasanya kerjasama dengan operasi pasar. Bulog juga belum ada obrolan lagi hingga saat ini," tegasnya.
Perlu diketahui, saat ini harga minyak goreng di Kota Serang tembus Rp40 ribu perdua liternya dari harga normal Rp28 ribu. Hal itu pun dikeluhkan para pedagang maupun pembeli. Pasalnya, minyak menjadi bahan pokok untuk memasak. (Gat/TN)