Jum`at, 6 Juni 2025

Pemprov Banten Luncurkan Klinik Keliling Berbasis Telemedisin di Daerah Terpencil

Suasana peluncurkan layanan mobile clinic berbasis telemedisin. (Foto: TitikNOL)
Suasana peluncurkan layanan mobile clinic berbasis telemedisin. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Pemerintah Provinsi Banten meluncurkan layanan mobile clinic berbasis telemedisin sebagai upaya menjangkau pelayanan kesehatan di wilayah-wilayah yang sulit diakses.

Inovasi ini ditujukan untuk memperkuat akses layanan kesehatan dasar, terutama di daerah terpencil yang belum terlayani oleh fasilitas kesehatan secara optimal melalui layanan "Banten Sehat."

"Alhamdulillah, hari ini Pemerintah Provinsi Banten meluncurkan satu layanan kepada masyarakat yaitu mobile clinic berbasis telemedicine," kata Gubernur Banten Andra Soni di Aula Pendopo Gubernur Kota Serang, Rabu.

Menurutnya, peluncuran ini menjadi langkah strategis mengingat jumlah penduduk Banten mencapai 12,4 juta jiwa dengan luas wilayah lebih dari 9.000 kilometer persegi dan fasilitas kesehatan yang belum merata.

"Harapannya tentu ini bisa termanfaatkan dengan baik dan bisa melayani daerah-daerah yang selamanya belum terlayani," ujarnya.

Dilengkapi alat pemeriksaan kesehatan seperti deteksi penyakit paru-paru, layanan ini juga diarahkan untuk mendukung upaya nasional dalam pengendalian penyakit tuberkulosis (TBC), yang prevalensinya masih tinggi di Banten.

"Ini juga dilengkapi dengan alat-alat, salah satunya adalah untuk cek paru, di mana hari ini Provinsi Banten adalah salah satu provinsi yang preferensi dari TBC-nya tinggi," ujar Andra.

Pada tahap awal, layanan ini diluncurkan dengan dua unit mobil klinik yang akan dioperasikan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

“Karena keterbatasan fasilitas kesehatan di sana, nantinya ada sekitar 50 puskesmas yang akan memanfaatkan layanan ini,” ujar dia.

Terkait telemedisin, Pemprov Banten tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak termasuk BUMN melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

“Ke depannya kita akan memiliki layanan tersebut. Saat ini kita sedang membangun kerja sama dengan berbagai pihak,” kata Andra.

Gubernur menyebutkan bahwa target pengembangan akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai 10 unit mobile clinic pada 2026. Soal anggaran, menurutnya, masih dalam proses pengajuan untuk APBD perubahan dan APBD murni 2026.

"Intinya adalah ini salah satu ikhtiar kita untuk memberikan layanan kepada masyarakat dalam langkah menuju Banten Sehat," ujar dia menegaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, mobil klinik akan ditempatkan di wilayah tanpa akses puskesmas atau rumah sakit.

“Khususnya daerah-daerah terpencil yang tidak ada layanan akses puskesmas maupun rumah sakit,” kata Ari.

Ia menambahkan, layanan ini akan diperkuat oleh sistem telemedisin mandiri hasil kerja sama Pemprov Banten dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Layanan ini memungkinkan masyarakat berkonsultasi dari rumah untuk keluhan ringan tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan.

“Kalau ini kan mobil klinik, nanti layanan telemedisin. Masyarakat tidak harus datang ke puskesmas, ketika dia hanya sekadar konsultasi atau sakit ringan. Kita punya layanan seperti Halodoc,” ujar Ati.

Namun, ia menekankan, platform yang dikembangkan pemerintah berbeda dengan layanan swasta karena lebih terintegrasi dan bersifat gratis.

“Kalau Halodoc itu lewat WA saja, tapi nanti dengan telemedisin yang diciptakan oleh BRIN, bisa langsung berhubungan, diperiksa lewat telemedisin ini. Gratis,” ujar dia.

Layanan telemedisin akan mulai diperkenalkan di 10 puskesmas dan ditargetkan mencakup lebih dari separuh puskesmas di Banten pada 2026. (***)

Komentar