SERANG, TitikNOL – Dicoretnya anggaran penyertaan modal untuk Bank Banten, membuat Direktur PT Banten Global Development (BGD) Sudibyo angkat bicara. Ia menyebut alokasi anggaran Rp100 dari APBD Banten 2017 bukan untuk penyertaan modal ke Bank Banten.
"Rp100 miliar itu bukan untuk beli saham lagi. Kalau untuk penyertaan modal Bank Banten itu butuhnya Rp200 miliar. Bila Rp100 itu untuk modal kerja BGD," kata Sudibyo, Senin (2/1/2017).
Namun, Sudibyo tak terlalu mempersoalkan anggaran tersebut. Jika memang anggaran Rp100 miliar tersebut dicoret, BGD mencari pendapatan sendiri melalui pengembangan usahanya.
"Ya kalau memang enggak dapat, ya muter otak nyari duit sendiri dari luar. Ini memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Kalau dianggap cukup dengan 51 persen ya sudah, tadinya kan dengan penyertaan modal Rp200 miliar itu posisi sahamnya jadi 68 persen," ucapnya.
Ia menjelaskan, sesuai amanat Perda No. 5 Tahun 2013, penyertaan modal ke Bank Banten tersisa Rp200 miliaran untuk sampai pada posisi saham 68 persen.
Baca juga: Penyertaan Modal Rp100 Miliar untuk Bank Banten Dipastikan Kandas
"Kalau dicoret, ya berati nanti skenarionya yang 17 persen sisanya itu penyertaan dari pemkot/pemkab yang angsung beli dari bank. Skenario seperti itu tidak masalah cuma sayang harganya lebih mahal. Kalau di kita kesepakatan masih menyatu, harganya Rp 18,35 per lembar saham. Kalau dengan skema tadi itu mengikuti harga pasar itu Rp 60 per lembar saham," ungkapnya. (Kuk/Rif)