SERANG, TitikNOL - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyalurkan ratusan Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), bantuan Jaminan Sosial Keluarga dalam rangka penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Jumat (26/1/2024). Program ini bagian dari lanjutan Ekspedisi Reformasi Birokrasi Tematik Berdampak Pemerintah Provinsi Banten.
Al Muktabar mengungkapkan, ratusan bantuan yang diberikan itu merupakan salah satu tugas pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kita berharap dengan bantuan yang diberikan ini masyarakat bisa lebih produktif, sehingga tercipta stabilitas daerah di Provinsi Banten yang lebih kuat lagi," kata Al Muktabar.
Dikatakan, bantuan ini pada dasarnya dirancang berdasarkan usulan dari bawah, sehingga apa yang disalurkan benar-benar yang dibutuhkan.
"Seperti alat dengar, bantuan kursi roda, kaki palsu, bantuan peralatan usaha sampai bantuan untuk penanaman stunting dan kemiskinan ekstrem. Itu semua basis datanya dari bawah," ujar Al Muktabar.
Al Muktabar menjelaskan, penyaluran Bansos dan UEP sengaja di awal tahun 2024. Selain merupakan program lanjutan dari tahun 2023 juga agar kemanfaatan program bisa lebih cepat dirasakan oleh masyarakat.
Pj Sekda Banten Virgojanti dalam laporannya mengungkapkan, pada tahun 2024 ini Pemprov Banten akan menyalurkan Bansos
Banttuan dari Dinas sosial Provinsi Banten berupa bantuan kursi roda bagi disabilitas sebanyak 81 unit se Provinsi Banten, bantuan tongkat Ketiak bagi Disabilitas sebanyak 80 pasang, bantuan Kaki Palsu bagi Disabilitas sebanyak 30 buah.
"Kemudian bantuan Tongkat Kaki Tiga bagi lanjut usia sebanyak 200 unit, bantuan Jaminan Sosial Keluarga dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem sebanyak 65.000 dan untuk kota Cilegon sebanyak 2.135 KK, dimana masing-masing mendapatkan Rp.500.000," jelasnya.
Selanjutnya, bantuan Permakanan Susu dan Telur sebanyak 12.000 penerima, dimana masing-masing mendapatkan 6 Kg telur dan susu UHT ukuran 125 ml. "Untuk bantuan UEP sebanyak 740 penerima dimana masing-masing mendapat bantuan alat usaha senilai Rp2,5 juta," imbuhnya.
Lalu bantuan alat bantu dengar bagi disabilitas sebanyak 39 pasang.
Bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten berupa Bantuan Beras untuk Kota Cilegon sebanyak 1.890 KPM yang masing-masing menerima 10 Kg.
Darii DP3AKKB Provinsi Banten berupa : Bantuan makanan bernutrisi untuk anak Stunting sebanyak 425 paket.
"Dalam satu paketnya terdiri dari beras, telur, susu UHT, kacang hijau, biskuit regal, gula aren dan minyak goreng," ucapnya.
Kemudian bantuan pemberdayaan ekonomi perempuan untuk anak perempuan kepala keluarga dan orang tua anak stunting, jenis bantuan yang diberikan oven dan loyang sebanyak 2.200 dan chopper sebanyak 385 buah.
"Lalu bantuan natura untuk perempuan dan anak penyintas kekerasan sebanyak 100 orang berupa beras, kacang hijau, sarden, teh celup, susu, minyak goreng dan tepung terigu," tutupnya.
Sedangkan Bantuan dari DKP Provinsi Banten berupa banttuan ikan komsumsi untuk 100 penerima masing masing penerima mendapatkan 1 kg total 100 kg. (TN)