Jum`at, 22 November 2024

Rano Fokus Tuntaskan Gizi Buruk

Gubernur Banten Rano Karno saat menjenguk pasien penderita gizi buruk, saudara Atin (13) di RSUD Dr Drajat Prawiranegara, Serang, Rabu (2/3/2016). (Foto:TitikNOL)
Gubernur Banten Rano Karno saat menjenguk pasien penderita gizi buruk, saudara Atin (13) di RSUD Dr Drajat Prawiranegara, Serang, Rabu (2/3/2016). (Foto:TitikNOL)

SERANG,TitikNOL – Masih banyaknya penderita gizi buruk di Banten, membuat Pemprov Banten melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Banten akan kembali mendata keberadaan mereka.

Hal tersebut mencuat, usai Gubernur Banten Rano Karno S.IP menjenguk saudara Atin (13) penderita gizi buruk warga Kp Karang Kobong, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang yang dirawat di RSUD Dr Drajat Prawiranegara Serang, Rabu (2/3/2016).

"Dengan kehadiran saya disini, saya ingin semuanya terungkap (data penderita gizi buruk), supaya kita segera ditangani. Inilah saatnya kita bersama-sama seluruh stakeholder  bergerak untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Gubernur usai menjenguk Atin.

Menurutnya, saat ini pemerintah tengah fokus dalam menangani gizi buruk, salah satunya dengan mengalokasikan anggaran untuk penanganan gizi buruk di Provinsi Banten.

"Kami akan terus tangani kasus ini, tapi bukan kami saja yang harus bergerak akan tetapi semua masyarakat juga harus memperhatikan hal itu," ucapnya.

Gubernur mengharapkan, untuk sama-sama meminimalisir meningkatnya angka gizi buruk di Banten, perlunya peran serta masyarakat, dalam membantu menangani penderita gizi buruk, termasuk meminta agar semua kader Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Banten bersama-sama bergerak cepat, sehingga bisa mendata penderita gizi buruk.

"Kalau kita lihat, ini kan masyarakat-masyarakat yang ada di bawah. Ada yang di pegunungan, ada yang di daerah-daerah. Inilah tugas PKH untuk melakukan sosialisasi. PKH-PKH dilapangan saya perintahkan agar bergerak, jangan tunggu korban," pintanya.

Gubernur juga mengakui penderita gizi buruk di Provinsi Banten masih tinggi, oleh karena itu, gizi buruk bukan persoalan tidak bisa makan saja, tapi ada persoalan-persoalan lain. “Faktornya banyak. Gizi buruk bukan hanya terjadi di kita saja, bahkan dijakarta juga masih ada,” ungkapnya.

Baca juga: 1.050 Penderita Gizi Buruk ada di Banten, Rano Karno Minta Peran Serta Masyarakat

Mengatasi persoalan gizi buruk ini, menurut Gubernur, Pemprov sudah mempunyai program. Di antaranya bantuan sosial tidak terduga, bina gizi, dan pemberian makanan bergizi dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. “Ini tidak ada kaitannya dengan strategi politik menjelang pilgub.  Bantuan ini sudah jadi format kita, ada atau tidak adanya pilkada pasti akan kita jalankan,” katanya. (red)

Komentar