SERANG, TitikNOL - Intensitas hujan beberapa hari terakhir mulai berdampak pada lahan pertanian. Ratusan hektar tanaman padi pun terancam banjir.
Informasi Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten, banjir terjadi di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, tepatnya di Desa Bulagor tercatat 192 hektar sawah terendam banjir dengan umur tanaman 50 sampai 70 hari, kemudian di Desa Sukadame 40 hektar.
Selanjutnya di Kecamatan Pagelaran 235 hektare sawah yang terendam. Di Kecamatan Cinangka ada 35 hektar dan di Kabupaten Lebak di Desa Cisangu Kecamatan Cibadak sebanyak 15 hektare.
Kepala Distanak Banten, Agus M Tauchid mengatakan, pihaknya menyiapkan cadangan benih daerah (CBD) dan petugas pengamat hama tanaman di semua kecamatan dalam upaya mengantisipasi tanaman puso yang disebabkan terencam banjir.
Ia mengatakan, sebelumnya Distanak Banten mengantisipasi banjir tersebut pada awal Januari karena prediksi menjadi puncak hujan. Namun, curah hujan ekstrem kini diperkirakan terjadi pada Februari.
"Salah satu solusinya kami juga memiliki cadangan benih daerah yang bisa dikeluarkan jika memang tanaman yang terkena banjir itu betul-betul berpotensi gagal tanam atau bisa puso. Kami memliki sekitar 30 ton cadangan benih daerah yang disiapkan," katanya, Kamis (11/2/2016).
Ia menjelaskan, tanaman padi yang berpotensi terjadinya puso jika terendam lebih dari tiga hari. Apalagi jika sawah tersebut berada pada wilayah di sepanjang aliran sungai.
"Seperti di daerah aliran sungai Ciliman di Kabupaten Pandeglang ada beberapa daerah yang rawan yakni di Kecamatan Munjul, Patia dan Pagelaran. Sementara di wilayah utara yakni di Serang dan Tangerang, curah hujan tidak terlalu ekstrim sehingga tanaman relatif lebih aman dari banjir. Apalagi sebagian sudah memasuki masa panen karena percepatan masa tanam pada saat mulai turun hujan," katanya. (Kuk/Red)