Sabtu, 5 April 2025

SD di Kasemen Jadi Langganan Banjir, DPRD Kota Serang Pertanyakan Kinerja Dindik

Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kasemen, Kota Serang yang kerap menjadi langganan banjir setiap musim hujan. (Foto: TitikNOL)
Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kasemen, Kota Serang yang kerap menjadi langganan banjir setiap musim hujan. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Masih adanya Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kasemen, Kota Serang yang kerap menjadi langganan banjir setiap musim hujan, membuat DPRD Kota Serang pertanyakan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang.

Ketua Komisi II DPRD Kota Serang, Pujiyanto mengatakan, banjir di SDN Pamarican 1 dan 2 di Jalan Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang sudah puluhan tahun terjadi, tapi hingga saat ini belum terselesaikan.

"Banyak pihak meminta permasalahan tersebut ditangani Pemkot Serang. Kami menyadari bahwa ini lemahnya fungsi pengawasan dari kami DPRD dan lemahnya juga dari Dindik Kota Serang yang setiap ada hujan selalu banjir. Tetapi tidak ada pernah tindakan dari pemerintah daerah," kata Pujianto, Jumat (14/2/2020).

Pujiyanto mengatakan, permasalahan tersebut akan menjadi bahan usulan oleh pihaknya untuk bisa segera diperbaiki dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

"Kalau memang tidak ada di RPJMD berarti ini bukti lemahnya dari Dindik, pada konteks dalam mengawasi sarana dan prasarana pendidikan Kota Serang. Tapi kalo sudah masuk di RPJMD berarti ini sudah masuk didalam program dan ini tinggal di eksekusi," katanya.

Politisi partai NasDem ini pun mempertanyakan kinerja Dindikbud yang dinilai tidak bisa membedakan program dalam skala prioritas namun malah fokus pada program-program skala besar. Pihaknya pun akan segera melakukan rapat evaluasi dengan Dindikbud.

"Harusnya mereka memahami dulu mana yang lebih dulu jadi kebutuhan mendasar, anggarannya pun sudah diatur dalam undang-undang minimal 20 persen. Kalau sekarang Dindik mencapai 30 persen dari APBD. Seharusnya persoalan itu sudah terjawab, kalo persoalan ini muncul lagi berarti dindik lalai dalam bekerja," tukasnya. (Gat/TN1)

Komentar
Tag Terkait
Berita Terkait