Kamis, 12 Desember 2024

Sejarawan Nilai Kemajuan di Provinsi Banten Lambat

Sejarawan Banten Bonnie Triyana. (Dok: Kompas)
Sejarawan Banten Bonnie Triyana. (Dok: Kompas)

SERANG, TitikNOL - Sejarawan Banten Bonnie Triyana mengatakan, Kemajuan di Provinsi Banten dinilai lambat dibandingkan dengan daerah dan keadaan Indonesia serta dunia, hal itu kata Bonnie bisa dilihat dari statistik rata-rata lama sekolah dan lainya.

"Banten 8,6 tahun anak-anak di sini sekolah enggak sampai lulus SMA, kemudian juga dari beberapa hal kita masih ketinggalan," kata Bonnie Triyana saat ditemui setelah melakukan diskusi dengan fraksi PDI-P Provinsi Banten di Gedung DPRD Banten, Serang, Rabu (2/10/2019).

Lanjut Bonnie, Banten merupakan daerah yang luas dan dikenal religius. Namun ternyata, Banten salah satu dari tiga daerah yang gampang menerima hoax.

Kemudian persoalan korupsi menjadi perhatian banyak orang dan Banten menjadi daerah korup bahkan money politik juga tinggi.

Selain itu, Bonnie juga mempertanyakan keberhasilan Banten selama 19 tahun menjadi daerah otonomi baru berpisah dari Jawa Barat.

"Lihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) masih ada yang rendah, misalkan daerah selatan ketimbangannya seperti apa kemudian di Tangerang ya tinggi gitu. Jadi saya kira, ini tugas yang sangat berat bagi pemangku kepentingan di provinsi Banten," ujarnya.

Bonnie juga mengatakan, Provinsi Banten mempunyai modal untuk berkembang, namun terlalu terbelit dengan kepentingan jangka pendek, sepeti dalam politik Banten selalu berupaya taktis agar menang.

"Ke depan, kita tidak bisa lagi demi kepentingan sesaat demi kepentingan kelompok tertentu, kita menggadaikan apa yang kita punya padahal kita punya modal untuk maju. Kita punya SDM yang cukup baik, kekayaan alam, budaya sejarah yang tidak bisa di pandang sebelah mata, saya kita itu modal yang belum pergunakan untuk kepentingan di Banten, agar bagaimana kemauan kemauan dari pemerintah itu sendiri," tukasnya. (Lib/Tn1)

Komentar