LEBAK, TitikNOL - Banyaknya desakan pencopotan jabatan Sekda Lebak, Dede Jaelani dinilai sejumlah pihak syarat muatan politis dan kepentingan pihak tertentu. Sebab, berkaitan pengadaan mobil dinas mewah jenis Pajero Sport dianggap sudah melalui prosedur dan mekanisme penetapan di DPRD setempat.
Kiki Hakim, salah seorang aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Lebak menyatakan, pihaknya mencium adanya upaya pemecatan Sekda Lebak berbau politis dan kepentingan pihak tertentu.
Walaupun demikian, Kiki tidak merinci maksud politis dan kepentingan pihak tertentu yang berkeinginan Sekda Lebak, Dede Jaelani dicopot dari jabatannya.
"Jadi saya berharap semua Stakeholder di Lebak untuk melakukan kajian dan analisa terlebih dahulu soal pembelian mobdin mewah Sekda ini, sebelum melakukan upaya mendorong dicopotnya Sekda dari jabatannya," ujar Kiki kepada Titiknol, Selasa (19/7/2016).
Kata dia, hendaknya persoalan pembelian mobdin jenis Pajero Sport senilai Rp600 juta sumber dana APBD Lebak tahun 2016 itu, tidak hanya memojokan Sekda apalagi didesak untuk dicopot.
Sebab lanjut Kiki, pihaknya meyakini anggaran pembelian mobdin tersebut sudah melalui mekanisme pembahasan di badan anggaran DPRD Lebak dan disahkan.
"Kalau mau dipersoalkan dengan adanya pembelian mobil dinas Sekda itu, tidak hanya harus menyalahkan Sekda. Kalau tidak ada anggaran di mata akun APBD mana mungkin pembelian mobdin itu terjadi? Kalau dewan katanya menyatakan itu tidak disetujui, meski belum dinyatakan secara resmi jelas tidak masuk akal. Kan pembelian mobdin itu tidak bisa 'sekonyong-konyong'. Jadi dewan dong yang harus disalahkan!" tandasnya. (Gun/dd)