SERANG, TitikNOL - Walikota Serang Syafrudin menyebutkan, rencana pembangunan Pasar Induk di Kalodran yang membutuhkan biayaya sebanyak Rp80 miliar belum pasti dan masih dalam wacana.
Padahal, pemilihan tempat Kalodran untuk Pasar Induk merupakan hasil studi kelayakan atau Fisabllity Studi (FS) yang sesuai dengan Juklak Dirjen Pasar. Kalodran dinilai potensial dalam menumbuhkan ekonomi karena memiliki lahan luas, bebas banjir dan akses stabilitas.
"Itu baru wacana, belum pasti," katanya saat ditemui usai Sidak di Disperindagdop Kota Serang, Rabu, (15/01/2020).
Syafrudin mengatakan, rencana pembangunan Pasar Induk di Kalodran tidak mampu dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Serang. Mengingat, jumlah biayanya yang dibutuhkan tidak sedikit.
Untuk melaksanakan pembangunan tersebut, orang nomor satu di Kota Serang itu berharap ada investor yang tertarik dan menyalurkan dananya untuk Pasar Induk di Kalodran.
"Mudah-mudahan sih kami berharap bukan di APBD, harapan kami dari investor. Kalau melalui APBD agak berat," ujarnya.
Ia menilai, Pasar Induk di Kalodran ini akan efektif untuk menampung para pedagang grosir yang menumpuk di Pasar Induk Rau (PIR). Karena Pasar di Kalodran memiliki lahan yang luas dan akses yang mudah bagi masyarakat.
"Sebenarnya mah malah lebih efektif karena Pasar Rau ini kepadatan, para pedagang sudah melebihi kuota yang di target. Jadi kami akan urai disana (Pasar Kalodran) yang lebih luas dan akan nyaman," tukasnya. (Son/Tn1)