Senin, 25 November 2024

15 Santriwati Dicabuli Ketua Yayasan, Warga Amuk Pondok Pesantren

Pondok Pesantren di Kecamatan Padarincang yang diamuk ratusan santri. (Foto: TitikNOL)
Pondok Pesantren di Kecamatan Padarincang yang diamuk ratusan santri. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Ratusan santri di Kecamatan Padarincang, amuk Pondok Pesantren untuk mencari JM, Ketua Yayasan yang diduga telah mencabuli 15 santriwati.

Kedatangan mereka untuk menangkap JM yang hingga kini belum tertangkap oleh pihak kepolisian. Terlebih, JM dinilai telah menodai citra ulama di Padarincang dan nama baik Pesantren.

Ucon, salah satu santri di Padarincang, mengaku dirugikan dengan perlakuan JM yang tidak mencerminkan sebagai pimpinan Pondok Pesantren. Menurutnya, para warga mendatangi Pesantren karena tidak sabar ingin menangkap pelaku.

"Sebenarnya kami ingin kejelasan kapan pelaku ditangkap. Karena laporan dari keluarga korban sudah ke polisi. Tapi sampai saat ini pelaku belum bisa ditangkap," katanya saat ditemui di lokasi, Selasa (28/7/2020).

Ia menerangkan, gerakan ini secara spontan dilakukan para santri. Mereka merasa citra santri dan ulama di Padarincang telah tercoreng buruk dengan adanya aksi bejad yang dilakukan JM.

"Para santri hanya ingin membersihkan nama baik ulama di Padarincang dengan menangkap pelaku. Banyak, sampai ratusan para santri," terangnya.

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Pencabulan Ketua Yayasan Pesantren, Keluarga Lapor Polisi

Ia mejelaskan, santri dengan warga hanya menuntut secara cepat pelaku dibui untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Kami hanya ingin pelaku ditangkap, tidak ada yang lain. Tangkap segera pelaku oleh Polisi. Pelaku ada yang bawa kabur," jelasnya.

Pantauan di lokasi, kondisi Pondok Pesantren dijaga ketat oleh pihak Kepolisian. Bangunan pondok pun telah di pasang garis polisi. Akibat kejadian tersebut, satu bangunan pondok yang terbuat dari bambu bilik rusak di amuk warga. (Son/TN1)

Komentar