Rabu, 4 Desember 2024

20 Ribu Warga Kota Serang Antre Blanko KTP

Sejumlah warga Kota Serang saat antre untuk mendapatkan blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). (Foto: TitikNOL)
Sejumlah warga Kota Serang saat antre untuk mendapatkan blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - 20 ribu warga Kota Serang antre untuk mendapatkan blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). Akibatnya, para pemohon hanya mendapatkan Surat Keterangan (Suket) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Serang.

Sekretaris Disdukcapil Kota Serang Arif Rahman Hakim mengatakan, para pemohon didominasi oleh pemula yang berumur 17 tahun dan merubah identitas alamat.

Antrenya para pemohon ini disebabkan kosongnya stok blanko KTP di Disdukcapil. Setiap hari Disdukcapil melayani para pemohon rata-rata sebanyak 150. Akibatnya, sampai saat ini ada 20 ribu lebih warga antre blanko dan hanya memegang suket.

"Masih tinggi, sehari itu bisa sampai 150 pemohon. Kebanyakan merubah data dan pemula. Yang daftar masih di atas 20 ribu," katanya saat ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (24/01/2020).

Ia mengungkapkan, setiap bulan Disdukcapil hanya dijatah 500 blanko oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu dinilai masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah pemohon.

Untuk meminimalisir hal tersebut, mantan Camat Serang itu mengaku telah memberangkatkan pegawai Disdukcapil Kota Serang dalam rangka melayangkan permohonan blanko ke pusat.

"Kami hari ini memberangkatkan untuk memohon blanko untuk menyelesaikan antrian KTP yang masih berjumlah puluhan ribu. Harapan dalam jangka pendek, kami ingin permohonan itu dikabulkan. Masih ada saja yang mengeluh mah karena harus mengantri," ujarnya.

Selain itu, upaya yang dilakukan untuk mempermudah layanan masyarakat, pihaknya menyediakan pelayanan smart dukcapil melalui online.

"Sudah ada. Cuma kadang jaringan yang naik turun. Bagi yang mempunyai HP android dapat melalui smart dukcapil atau online. Kami untuk memudahkan masyarakat dengan inovasi online. Lebih banyak yang manual," tukasnya. (Son/TN1)

Komentar