LUMAJANG, TitikNOL - Sebanyak 22 warga Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur dilaporkan hilang akibat erupsi Gunung Semeru. Proses pencarian masih dilakukan Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR).
Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf. Irwan Subekti mengatakan, proses evakuasi dan pencarian terhadap 22 orang yang hilang dutargetkan dalam waktu seminggu.
Irwan Subekti yang juga menjadi Komandan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru menyampaikan, Upaya pencarian difokuskan di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan.
"Korban yang masih dinyatakan hilang berjumlah 22 orang. Operasi pencarian, sangat memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan di lapangan," katanya yang dikutip di laman BNPB, Rabu (8/12/2021).
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14, Ini Namanya
Ia menuturkan, upaya pencarian warga yang masih dinyatakan hilang akan mengoptimalkan kemampuan para personel di lapangan, yang juga dibantu dengan alat berat.
Sementara itu, korban meninggal dunia terdata 34 orang. Selsin itu, warga yang mengungsi berjumlah 4.250 jiwa, yang tersebar pada beberapa titik di Kabupaten Lumajang dan hanya ada 1 titik, masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar.
"Dari jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang, 10 di antaranya belum teridentifikasi," tuturnya.
Perlu diketahui, jumlah warga mengungsi di Kecamatan Candipuro 1.733 jiwa, Pasirian 974, Tempeh 400, Pronojiwo 295, Lumajang 199, Pasrujambe 197, Sukodono 191, Sumbersuko 67, Jatiroto 56, Yosowilangun 28, Ranuyoso 26, Rowokangkung 16 dan Gucialit 8. (TN3)