SERANG, TitikNOL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mengungkap data anak yang mengidap stunting. Hasilnya, Pandeglang rangking satu terbanyak balita yang mengalami gagal tumbuh.
Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, ada 37,8 persen anak di Pandeglang yang terkena stunting. Angka itu terbanyak dibandingkan dengan tujuh daerah lainnya di Banten.
Sedangkan untuk Tangerang Raya sudah di bawah 20 persen. Kemudian, Lebak, Kota Serang masih di atas 20 persen, tapi sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk stunting di Pandeglang yakni 37,8 persen," katanya, Kamis (15/9/2022).
Menurut Ati, pemerintah fokus dalam mengentaskan anak stunting. Semua intansi bergotong royong dengan foksinya masing-masing dalam mengatasi stunting.
"Yang spesifik dilakukan Dinkes menjaga 1000 hidup pertama. Yang sensitif dilakukan keroyokan, sanitasi, jamban, pangan," ucapnya.
"Anggaran Dana Desa jadi dominasi penanganan stunting dari sisi insfratuktur dan spesifik yang ada," tambahnya.
Ia optimistis 2024 angka penurunan stunting dapat ditekan hingga 14 persen sesuai target pemerintah pusat.
"Sesuai target nasional 2024 kita mencapai 14 persen. Pokoknya 2035 saat terjadinya bonus demografi menjadi kualitas bersaing," jelasnya. (TN3)