Kamis, 19 September 2024

519 Sekolah di Kota Serang Siap Belajar Tatap Muka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Wasis Dewanto. (Foto: TitikNOL)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Wasis Dewanto. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Sebanyak 519 sekolah yang ada di Kota Serang dinyatakan siap menggelar pembelajaran secara tatap muka. Kepastian itu didapat, setelah operator sekolah mengisi verifikasi dan validitas standar protokol kesehatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui aplikasi.

Dari jumlah 902 sekolah mulai dari PAUD, SD dan SMP di Kota Serang, hanya 519 yang lolos verifikasi. Rinciannya, dari 254 SD, yang siap ada 194 dan belum siap 60 sekolah. Sementara SMP, baru 9 yang dinyatakan siap dari jumlah 54 sekolah, sisanya 45 belum siap.

"Kalau PAUD dari 594, yang dinyatakan siap 316 sekolah. Yang belum siap 288, tapi semuanya masih proses," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Wasis Dewanto, Rabu (17/3/2021) kemarin.

Menurut Wasis, secara umum sekolah siap menggelar belajar tatap muka. Namun hal itu belum dapat dijalankan lantaran tidak ada izin dari Wali Kota Serang. Sebab dalam keputusan SKB 4 menteri, pelaksanaan sekolah tatap muka harus atas izin kepala daerah.

"Kami tetap menunggu itu karena izinnya di Pemda, nanti kita tunggu kebijakan pak Gubernur dan pak wali kota. Kalau diizinkan kami siap," terangnya.

Ia menjelaskan, perlu kehati-hatian dalam menggelar sekolah tatap muka. Jangan sampai pada saat proses pembelajaran, ada siswa yang terpapar. Sehingga, sekolah menjadi klaster penularan Covid-19. Maka dari itu, harus ada kebijakan bersama dalam menentukan keputusan, mulai dari Gubernur Banten dengan Wali Kota dan Bupati.

"Perlu hati-hati. Penanganan Covid-19 tidak bisa sendirian. Perlu kerjasama pak Gubernur dengan Bupati, Wali Kota di Banten. Jangan sampai nanti tatap muka jadi kesalahan pribadi. Tapi betul hasil kerjasama. Jadi nanti kalau ada terpapar meski kita tidak berharap, dianggap wajar," jelasnya.

Ia mengungkapkan, proses pemberian vaksinasi terhadap tenaga pendidik sedang berjalan. Pihaknya menargetkan 7000 guru divaksin. Namun pada pelaksanaannya, masih terdapat sejumlah guru yang ditunda karena tidak lolos skrining dokter.

"Kalau data leading sektor di Dinkes ya, kami belum dapat laporan guru yang sudah divaksin. Kita target 7.000 negeri, swasta hingga PAUD. Yang belum akan diinformasikan ulang. Wajiblah," ungkapnya. (Son/TN1)

Komentar