Jum`at, 22 November 2024

Aksi Tolak Omnibus Law, Mahasiswa Nyaris Ricuh dengan Pengendara

Aksi blokir jalan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, di Lampu Merah, Ciceri, Kota Serang, Kamis (12/3/2020). (Foto: TitikNOL)
Aksi blokir jalan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, di Lampu Merah, Ciceri, Kota Serang, Kamis (12/3/2020). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Aksi blokir jalan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, di Lampu Merah, Ciceri, Kota Serang, Kamis (12/3/2020), yang mengakibatkan jalur lalu lintas macet total.

Selain membuat kemacetan, para pendemo pun sempat terlibat adu mulut dengan para pengendara yang merasa terganggu dengan aksi itu. Para pengendara kesal, lantaran arus lalu lintas tertutup hingga satu jam lebih, akibat aksi blokir jalan oleh mahasiswa.

Beberapa pengendara bahkan turun dan mendatangi kerumunan massa aksi serta meminta agar jalan dibuka untuk pengendara motor dan mobil, agar bisa berbalik arah mencari jalan lain. Namun, hal tersebut tidak ditanggapi mahasiswa.

Kekesalan para pengendara pun memuncak sehingga terjadi adu mulut hebat dengan mahasiswa. Melihat adanya adu mulut tersebut, ratusan mahasiswa mengelilingi sejumlah pengendara yang protes dan nyaris terjadi keributan besar.

"Silahkan demo, tapi tolong buka sedikit kami untuk memutar balik arah agar bisa mencari jalan, mahasiswa sebagai masyarakat kita juga masyarakat tolong mengerti," kata salah satu pengendara.

Baca juga: Gelar Aksi Tolak Omnibus Law, Mahasiswa Banten Blokir Jalan

Namun, salah satu mahasiswa tidak mengindahkan permohonan pengendara malah meminta toleransinya agar mengerti mahasiswa menyuarakan aksinya untuk rakyat.

"Toleransinya pak, kami di sini menyuarakan rakyat," jawab salah satu mahasiswa.

Adu mulut pun terus berlanjut, sehingga pengendara mundur akibat banyak mahasiswa yang berkerumun. Mahasiswa pun akhirnya membubarkan diri dan kembali membuka jalan usai adu mulut dengan pengendara.

Rizki, salah satu pengendara mengaku sangat terganggu dengan aksi mahasiswa tersebut. Pasalnya dia harus bekerja ke wilayah Merak, namun terhenti akibat dampak dari aksi tersebut.

"Sudah setengah jam diam saja, mau kerja ke Merak, harusnya buka saja jalan sedikit agar bisa cari jalan lain dan putar arah ini mah kami tidak dikasih jalan," kesalnya.

Perlu diketahui, aksi para mahasiswa menolak Omnibus Law memblokade jalur Lampu Merah dengan mengelilingi jalan, sehingga membuat sejumlah ruas jalan macet total. Petugas kepolisian pun terus berusaha mengurai kemacetan.

Sementara itu, mahasiswa terus berusaha memblokir jalan, sehingga jalur menuju lampu Merah Ciceri, di putar balikan untuk menghindari kemacetan panjang.

Dalam aksi ini, para mahasiswa juga melakukan aksi bakar ban yang membuat kondisi lalu lintas semakin macet. Sejumlah pengendara yang melintas pun sempat kesal karena aksi penyampaian orasi harus menutup jalan. (Gat/TN1)

Komentar