SERANG, TitikNOL - Hujan intensitas tinggi melanda wilayah Kota Serang dan mengakibatkan rumah ambruk di sejumlah daerah di Kota Serang.
Berdasarlan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, tercatat dalam dua bulan terakhir 15 rumah warga Kota Serang ambruk.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, laporan terakhir dua rumah ambruk di wilayah Walantaka, Kota Serang.
"Dua minggu lalu kami dapat laporan dua rumah milik warga ambruk. Total berdasarkan data saat ini 15 rumah ambruk," kata Diat, Selasa (25/2/2020).
Diat menjelaskan, ambruknya rumah warga akibat struktur bangunan yang sudah lapuk dimakan usia, diterpa hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan bangunan ambruk. Selain itu, untuk korban meninggal dunia satu orang.
"Korban cuma satu meninggal dunia di Kasemen, karena tertimpa bangunan. Kebanyakan karena bangunan sudah lapuk dan menggunakan bata mentah, jadi saat hujan lebat bangunan beresiko ambruk," jelasnya.
Sejauh ini, pihak BPBD Kota Serang mencatat kawasan Kasemen paling rawan terjadi rumah ambruk, yang kedua wilayah Walantaka, Kota Serang.
Bantuan pertolongan pertama dari mulai membantu membersihkan reruntuhan hingga memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada korban.
"Data yang kami catat ini nantinya akan menjadi laporan ke kepala daerah, karena untuk pembangunan rumah ambruk, ada di Dinas Perkim karena kalau engga salah ada program bantuan. Kami sifatnya melaporkan," ungkapnya.
BPBD Kota Serang pun menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati di musim hujan dengan intensitas tinggi. Khususnya bencana rumah ambruk dan banjir.
"Perkiraan cuaca berdasarkan data BMKG hujan akan sampai Maret mendatang, tentu harus tetap waspada," tukasnya. (Gat/TN1)