SERANG, TitikNOL - Produksi perkebunan kopi di Banten mencapai 2.100 ton pertahun dengan mayoritas merupakan hasil dari petani Gunung Karang, Kabuoaten Pandeglang.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus Tauchid, hasil produksi kopi Pandeglang memiliki daya saing dengan wilayah lain di Indonesia, karena rasanya soft untuk jenis unggulan biji robusta dengan kandungan kafein rendah.
"Unggulan Kopi Banten adalah jenis Kopi Robusta, meskipun banyak juga menghasilkan jenis Kopi Arabika. Rasanya lebih soft. Saya optimistis Kopi Banten bisa bersaing,” kata Agus saat melakukan tinjauan ke perkebunan Imah Kopi di wilayah tersebut, Senin (17/02/2025).
Menurut Penjabat (PJ) Gubernur Banten, A Damenta, keberadaan kopi ditanah air menjadi salah satu tolak ukur perekonomian. Khususnya di Provinsi Banten, perkopian menjadi primadona dari masa ke masa. Hal ini terbukti banyaknya kedai-kedai atau cafe dan restoran yang menyajikan kopi pada menu unggulanya.
"Kita berharap budidaya kopi bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Ia menjelaskan, Imah Kopi Banten merupakan upaya Pemprov Banten membudidayakan kopi dari hulu sampai hilir. Mulai dari penanaman kopi, pengolahan, sampai dengan pemasarannya. Apalagi, Imah Kopi Banten menjual branding dengan tagline Seruput Kopi Banten Rasa Nikmat Aroma Kuat.
"Imah Kopi Banten merupakan kolaborasi antara Pemprov Banten melalui Dinas Pertanian dengan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten, dan masyarakat," ungkapnya.
A. Damenta optimis, budidaya kopi di Imah Kopi Banten memiliki potensi yang bagus. Apalagi ditunjang dengan pemasaran melalui Imah Kopi Banten yang berada di Kaki Gunung Karang yang merupakan sentra produksi Kopi Banten.
"Harapan kami, Imah Kopi Banten menjadi pendorong berkembangnya Kopi Banten dan dikembangkan menjadi sebuah ekowisata unggulan di Provinsi Banten. Apalagi Imah Kopi Banten, letaknya di kaki Gunung Karang dan memiliki view yang sangat indah. Memiliki potensi ekowisata yang besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat," kata A. Damenta.
Manajer Imah Kopi Banten Aan mengatakan, produksi kopinya sudah merambah ekspor.
“Salah satu tujuan ekspor adalah Malaysia,” kata Aan. (RZ/TN)