LEBAK, TitikNOL - Kepala Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Aat Suangsih geram melihat kualitas beras bantuan PPKM dari Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang tidak layak konsumsi karena busuk.
Kades Lebak Parahiang geram karena beras dari Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang itu merupakan bantuan dari Kementerian Sosial untuk warganya yang terkena dampak PPKM.
Beras bantuan PPKM dari Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang yang bau busuk dalam kemasan karung 10 kg bukan hanya diterima oleh warga Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak tetapi juga oleh warga di Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.
"Inilah bantuan beras PPKM 2021 Desa Lebak Parahiang, Kotok geh moal beukieun (ayam aja enggak akan mau makan)," tulis Kades Lebak Parahiang
Aat Suangsih di akun Facebook, @aat suangsih, yang diposting pada hari Rabu, 4 Agustus 2021.
Beras bantuan PPKM itu kondisinya sudah tidak layak konsumsi. Berasnya berwarna kecoklatan, menggumpal dan bau busuk.
"Temuan ini bermula ketika para penerima mengambil bantuan beras di kantor desa. Namun mengembalikan lagi karena kondisinya kecewa dengan kondisi beras bantuan PPKM dari Bulog," kata Sekretaris Desa Lebak Parahiang Andi.
Sementara ini, warga sudah mengembalikan beras dari Bulog sebanyak 7 orang. Adapun beras dari Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang diterima di kantor desa pada Senin, 2 Agustus 2021 sebanyak 480 karung.
Pada saat diterima kondisi beras karungnya ada dalam kondisi basah.
"Kurang lebih ada 10 karung. Saat saya tanya ke Sopir yang bawa bilangnya saat di perjalanan terpal penutup sempat lepas terus kehujanan," katanya.
Sementara itu, di tempat terpisah hal sama terjadi di Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.
"Kualitas beras bantuan PPKM dari Bulog parah. Sudah berbau, ada kutunya juga dan berwarna kuning," kata Uki salah satu penerima bantuan beras PPKM.
Menurutnya, beras bantuan PPKM membuat dirinya kecewa karena kualitasnya sudah tidak layak konsumsi. Sudah berbau terus menggumpal sehingga sudah tidak mungkin bisa dimasak.
"Kalau beras begini jangankan manusia, binatang aja kalau dikasih sudah pasti gak bakalan mau," katanya.
Lurah Pandeglang M. Apendi mengungkapkan, kalau Kantor Kelurahan Pandeglang hanya diminta oleh pihak Kecamatan Pandeglang dan PT Pos Indonesia untuk menyediakan tempat saja. Jadi tidak mengetahui kondisi beras itu tidak layak konsumsi.
Apendi mengungkapkan, mendapat laporan beras busuk, ia langsung mengecek ratusan karung beras yang belum di ambil oleh masyarakat.
"Dari hasil pengecekan terdapat puluhan karung dengan kondisi beras yang juga sama menggumpal dan bau busuk. Kami juga sangat kaget, masalah ini tentu akan dilaporkan kepada pimpinan," katanya.
Kepala Dinsos Pandeglang Nuriah menuturkan, kalau soal beras PKH itu bukan program Pemkab Pandeglang.
"Namun itu dari Kemensos melalui Bulog. Dan untuk penyaluran pemerintah daerah tidak dilibatkan," katanya.
Sementara itu, upaya mendapatkan kofirmasi dari pihak Kemensor RI masih dilakukan TitikNOL melalui Humas Kemensos. (Gun/TN2)