Jum`at, 22 November 2024

Beri Raport Merah, GMNI Sebut Mandatori Pj Gubernur Banten Hanya Bualan

GMNI Cabang Serang saat demontrasi di gerbang KP3B (Foto: TitikNOL)
GMNI Cabang Serang saat demontrasi di gerbang KP3B (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memberikan raport merah terhadap kinerja Pj Gubernur Banten.

Pada rangkaian aksinya, mereka membakar ban dan membawa spanduk bertuliskan kecaman, sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Pj Gubernur Banten.

Terutama persoalan pengangguran yang masih konsisten dalam urutan pertama di tingkat nasional yang mencapai 7,97 persen.

“Diperburuk dengan kondisi pengangguran pengangguran yang bertengker di posisi pertama sebanyak 486,35 ribu,” kata Ketua DPC GMNI Cabang Serang, Nur Latif, Selasa (9/5/2023).

Tidak hanya itu, penduduk miskin pada September 2022 tercatat 6,24 persen yang mengalami kenaikan 0,08 perse dibandingkan Maret 2022.

Dari kasus stunting, masih terdapat 183 ribu lebih keluarga yang berisiko mengalami gizi buruk.

“Stunting di Provinsi Banten masih menduduki angka tertinggi, dilihat dari bantuan penerima manfaat terdapat ada 183 ribu keluarga yang berisiko mengalami stunting,” ujarnya.

Latif menerangkan, jumlah kasus stunting tersebut tidak selaras dengan anggaran yang dialokasikan dengan nilai Rp302 miliar.

“Padahal Rp302 miliar anggaran yang dialokasikan mengurusi kasus stunting di Provinsi Banten, tapi nyatanya masih jalan di tempat,” terangnya.

Belum lagi di bidang pendidikan, kata Latif, anggaran 27 persen atau 3,12 triliun dari total APBD Rp12 triliun paling besar, tapi angka putus sekolah yang mencapai 312 ribu anak di Banten.

“Anak putus sekolah di Provinsi Banten masih sangat tinggi dengan menyentuh angka 312 ribu anak,” jelasnya. (TN3)

Komentar