Rabu, 15 Januari 2025

Buruh Duduki Kantor Gubernur Banten, Mahasiswa Sarankan WH Belajar Pola Komunikasi Ke Anies Baswedan

Buruh saat menduduki ruang kerja Gubernur Banten (Foto: istimewa)
Buruh saat menduduki ruang kerja Gubernur Banten (Foto: istimewa)

BANTEN, TitikNOL - Demontrasi buruh menduduki Kantor Gubernur Banten mendapat perhatian publik. Aksi itu dinilai buntut dari buruknya komunikasi Wahidin Halim (WH) dengan serikat pekerja.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, Fahri mengatakan, konflik pemimpin dan rakyat keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Namun pada unjuk rasa buruh, seolah menunjukan kegagalan Gubernur Banten dan timnya membangun komunikasi yang baik.

“Saya menilai ini kegagalan Gubernur Banten dalam membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, mestinya harus melakukan pendeteksian lebih luas dan dalam arah gerakan buruh yang berjilid-jilid ini,” katanya melalui rilis kepada TitikNOL, Jumat (24/12/2021).

Dalam ingatannya, Kantor Gubernur Banten baru pertama kali digeruduk oleh massa aksi. Artinya ada persoalan mendesak yang harus ditampung kepala daerah.

“Ini kejadian pertama kantor gubernur sampai diduduki dan saya yakin jika gubernur reaktif dalam kasus ini malah akan menambah kegaduhan,” ungkapnya.

Selain itu, tim yang berada di lingkaran Gubernur Banten diharapkan tidak hanya mengutuk aksi buruh, harus ada formulasi yang baik agar demontrasi berjalan dengan tertib dan aspirasi disampaikan diakamodir.

“Tim ahli gubernur jangan juga cuma bisanya marah dan mengutuk aksi buruh, seharusnya bukan mengutuk tapi bagaimana membuat formulasi agar aksi apapun harus berujung damai dan simpatik,” terangnya.

Fahri meminta Gubenrur Banten tidak arogan dalam menghadapi persolan yang telah terjadi. Sebab, aksi buruh yang dilakukan itu ada sebab akibatnya. Lebih baik melakukan pendekatan persuasif agar inti permasalahannya selesai.

“Rakyat itu cermin pemimpinnya. Jadi saran saya Gubernur Banten tidak usah bersikap arogan menghadapi persoalan ini, harus menggunakan pendekatan persuasif dan bangun komunikasi yang baik,” paparnya.

Untuk itu, Gubernur Banten disarankan banyak belajar kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat menghadapi aksi unjuk rasa buruh. Bahkan, Anies pernah duduk bareng di tengah massa aksi untuk berdialog menyerap aspirasi.

“Saya rasa Gubernur Banten harus banyak belajar kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dulu pernah terjadi aksi unjuk rasa buruh di DKI Jakarta, tapi Pak Anies mampu mengendalikan massa aksi dengan dirinya turun masuk ke barisan massa aksi dan berdialog dengan para buruh, bahkan sampai duduk bersila di aspal,” tutupnya. (TN3)

Komentar