Sabtu, 19 April 2025

Coffee Shop Lagi Hype, Akses Belanja Biji Kopi Banten Sulit Didapatkan

SERANG, TitikNOL - Dewasa ini usaha coffee shop kian menjamur di Banten karena konsumennya telah menyentuh berbagai lapisan elemen masyarakat, mulai dari kalangan atas hingga menengah dan bawah. Kendati demikian, peredaran beans atau biji hasil perkebunan provinsi ini belum bisa dinikmati penikmat kopi secara merata.

Sejumlah barista coffee shop ternama di kawasan Kota Serang dan Cilegon mengungkapkan sulitnya akses mendapatkan biji kopi hasil produksi kebun Banten, yang mereka ketahui berasal dari wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak.

Barista Tepian Kopi, Kota Cilegon, Dede, menjelaskan dia dan kawan seprofesinya memiliki minat tinggi terhadap biji kopi dari tanah asal mereka lahir. "Yang sekarang beredar dan dijual kebanyakan biji kopi itu, khususnya full arabica adalah dari Jawa Barat sampai Flores. Yang dari Banten itu setahu saya ada Gunung Karang dan Cinangka, tapi ya sulit dapatnya, Kamis (17/04/2025).

Senada, pengelola Zhieva Coffee di Kota Serang, Turmuzi, menjelaskan lain halnya di Cilegon, di daerah tempat usahanya berdiri tersedia sebuah tempat memasak kopi (roastery) yang seringkali mendapatkan kuota biji kopi Banten.

"Ya ada di sini roastery itu lumayan banyak. Cuman yang punya akses dapat biji kopi Banten itu palint ada di satu titik saja. Itu pun kadang ada, kadang enggak," ujarnya.

Sementara, seorang pengunjung di Empat Coffee Kota Cilegon, Resa, menuturkan telah menjadi penikmat kopi dalam beberapa tahun terakhir akibat trend.

"Ya kayaknya ada lah lima tahun terakhir ini jadi doyan ngopi. Kebetulan doyannya kopi hitam yang full arabica. Gak mau pake susu, supaya kerasa. Belum pernah coba kopi Banten," pungkasnya.

Menurut data Dinas Pertanian Provinsi Banten tahun 2024, Luas perkebunan kopi di Banten sebesar 6.246 hektar dengan jumlah produksi 2.019,06 ton pertahun.

Terdiri dari pengembangan di wilayah Kabupaten Serang 1.943 hektare dengan produksi 577 ton, Pandeglang 2.767 hektare dengan produksi 869 ton, Lebak 1,496 hektare produksi 567 ton, Cilegon 8 hektare dengan produksi 2 ton, Kota Serang 31 hektare dengan produksi 3 ton.

Komentar