Jum`at, 22 November 2024

Cuaca Ekstrim, Banten Berstatus Siaga Potensi Banjir Bandang

Ilustrasi. (Dok: Liputan6)
Ilustrasi. (Dok: Liputan6)

SERANG, TitikNOL – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sebagian besar wilayah Indonesia (96 persen dari 342 Zona Musim) saat ini telah memasuki musim hujan.

Analisis BMKG menunjukkan, bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia. Sehingga, mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia, dapat turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.

"Berdasarkan kondisi, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua," kata Kasie Data dan Informasi BMKG Klas I Serang Tarjono melalui rikisnya, Rabu (10/2/2021).

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast - IBF), untuk potensi dampak banjir atau banjir bandang pada periode tanggal 10 - 11 Februari 2021 dengan status siaga adalah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Sementara itu untuk potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional) untuk periode tanggal 08–14 Februari 2021berpotensi di wilayah Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua, perairan barat Bengkulu, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Selat Makasar, Laut Banda, Laut Arafuru," terangnya.

Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2.5-4.0 meter (kategori tinggi) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan barat Kep. Mentawai, perairan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Jawa hingga P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," tuturnya. (SON/TN1)

Komentar