SERANG, TitikNOL - Data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) tidak akurat 100 persen. Pasalnya, ada warga yang telah meninggal di Desa Carenang Udik, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang mendapatkan bantuan tersebut.
Kaur Keuangan Desa Carenang Udik Alam Budiana Kodrat mengatakan, data penerima BST yang disalurkan pemerintah pusat tidak relevan dengan kondisi saat ini. Karena salah satu warga yang meninggal ada yang mendapatkan. Tak hanya itu, warga yang telah pindah juga terdata mendapatkan BST.
"Kami kan nggak ada kewenangan, karena data 53 ini ajuan tahun 2014. Bahkan orangnya ada yang meninggal, ada yang pindah ke Jakarta," katanya kepada TitikNOL, Jumat (15/05/2020).
Baca juga: Soal Kantor Desa Digeruduk Emak-Emak Gara-gara Bansos, Ini Penjelasan Kades
Menurutnya, data yang dimiliki Kemensos itu diduga data tahun 2014. Sebab, pendataan warga terdampak ekonomi akibat virus Corona telah disetorkan pihak Desa Carenang Udik kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang.
Ia mengaku aneh dengan ketidak akuratan data yang dimiliki Kemensos. Padahal, pihaknya telah melakukan pendataan terbaru sebanyak 1.137 Kepala Keluarga (KK) yang wajib diberikan bantuan pemerintah.
"Kami mengimput seluruh warga desa Carenang Udik itu total 1.137 KK. Kami ajukan dong ke Bupati. Kemudian turun saja BST dan jadwal, bicaranya untuk warga tidak mampu. Jadi dipilih langsung oleh Dinsos 53 KK," terangnya.
Baca juga: Kesal Tak Dapat Bansos, Emak-Emak di Serang Geruduk Kantor Desa
Akibatnya, kata dia, hari ini Kantor Desa Carenang Udik menjadi sasaran amukan warga karena keweca dan kesal tidak mendapatkan bantuan. Terlebih ingga saat ini, bantuan pemerintah baru tersalurkan dari Kemensos.
Ia menuturkan, BST dari Kemensos dicarikan melalui Kantor Pos. Bahkan, pencairan tersebut tidak ada pemberitahuan kepada aparatur Desa. Sehingga hal ini memicu kegaduhan di masyarakat.
"Langsung tunai, dari Kemensos. Belom (ada bantuan Kabupaten Serang). Dari Kemensos turun ke Dinsos, turun ke Kantor Pos, langsung ke penerima tanpa melewati ke desa," jelasnya. (Son/TN1)