SERANG, TitikNOL - Guna mengatasi kekumuhan Ibu Kota Banten dari sampah, Walikota Serang Syafrudin dan Wakil Walikota Serang Subadri terjun langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Kota Serang. Rabu, (23/10/2019).
Keduanya nampak kompak datang beriringan hingga berkeliling melihat kondisi TPA Cilowong. Hal ini membuktikan bahwa Syafrudin dan Subadri serius dalam menciptakan Kota Serang bersih, berdaya dan berbudaya.
Namun hal yang tak terduga terjadi saat peninjauan berlangsung. Ketika kedua pimpinan Kota Serang meninjau cara kerja pasukan berompi orange itu, tiba-tiba mesin pencacah sampah untuk pembuatan kompos atau pupuk organik sempat mogok atau macet.
Sontak saja suasana kunjungan tersebut menjadi riuh saat sang operator mesin pencacah sampah memberikan keterangan kondisi mesin dengan berteriak.
"Macet pak mesinnya," teriaknya kepada Walikota dan Wakil Walikota Serang.
Melihat kondisi seperti itu, Syafrudin dan Subadri pun hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Belum puas dengan kondisi mesin pencacah sampah, akhirnya keduanya berkeliling meninjau mesin sampah yang lain seperti alat penghancur botol plastik dan mesin pencipta bahan bakar dari jenis sampah plastik.
Setelah itu, kejadian memalukan terulang kembali setelah mesin penghasil gas tidak dapat beroperasi. Hal itu diketahui saat petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang menyalakan kompor yang tersambung dengan alat pengolahan gas.
Kecewa dengan yang kedua kalinya, Walikota Serang Syafrudin melakukan protes kepada Kadis LH Kota Serang yakni Ipiyanto dengan menggunakan logat dan bahasa Jawa Serang ciri khasnya.
"Premen iki pak Kadis ? (Kenapa ini pak Kadis)," tanya Syafrudin sambil tertawa.
Saat dikonfirmasi soal kejadian tersebut oleh TitikNOL, Ipiyanto menjelaskan, bahwa petugas DLH Kota Serang masih gagap teknologi (gaptek) mesin persampahan.
Disisi lain, ia juga mengatakan para petugasnya nampak nerfes saat dites cara kerja mesin sampah oleh Walikota dan Wakil Walikota Serang.
"Grogi, namanya juga gaptek ya. Belum mengenal tekhnologi pengolahan sampah, yang masih berpikir sederhana," dalihnya.
Selain itu, Ipiyanto berharap, dengan adanya kontrol kedua pimpinan Kota Serang ini dapat meningkatkan kerja para petugas pengolahan sampah di TPA Cilowong. Agar sampah-sampah di Kota Serang dapat di inovasi dengan baik dan bisa dijadikan sebagai jalan penghasil ekonomi.
"Dengan adanya kunjungan ini, mudah-mudahan dapat membawa perubahan dan semoga persoalan sampah di Kota Serang dapat terselesaikan," tukasnya. (Son/TN1)