SERANG, TitikNOL - Satu orang warga Kabupaten Lebak meninggal dunia saat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten sebagai pusat rujukan pasien virus Corona.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pasien itu merupakan rujukan dari rumah sakit Malingping. Pasien meninggal didiagnosa dokter akibat tuberkulosis berat bukan terjangkit virus Corona.
"RSU Banten menerima pasien rujukan dari Rumah Sakit Malingping pada tanggal 27 Maret 2020 pukul 22.55 WIB dengan diagnosa Tuberkulosis berat. Pada tanggal 28 Maret 2020 pukul 08.20 WIB pasien meninggal dunia," katanya saat memberikan keterangan, Selasa, (31/03/2020).
Menurutnya, pemerintah Provinsi Banten sedang memfokuskan diri terhadap upaya penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) serta Pasien Positif Covid 19 tanpa mengesampingkan upaya pencegahaan agar covid 19 di Provinsi Banten dapat ditekan penyebarannya.
Ia menyebutkan, melonjaknya data Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Banten diduga akibat dari rasa ingin tahu masyarakat terhadap kesehatan dan banyaknya warga yang mudik karena khawatir dengan kondisi wabah di Jakarta.
"Dengan masifnya informasi terkait covid 19, sehingga masyarakat tinggi keinginannya untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa masyarakat akhirnya kembali ke kampung halaman karena kondisi tidakk kondusif di Ibukota sehingga angka ODP menjadi meningkat," terangnya.
Untuk menangani peningkatan pasien, Ati mengaku telah menambah tiga rumah sakit rujukan agar bisa menampung dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Disamping yang ditunjuk Kemenkes sebagai RS rujukan (RSU Kabupaten Tangerang, RSDP Serang) Pemprov menyiapkan tambahan RS rujukan covid sebanyak 3 RS yaitu RSUD di Pusat rujukan covid, RS Balaraja, RS Siloam Kelapa Dua," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan rapid test kepada 108 orang. Hasilnya hingga saat ini, baru ada 34 orang yang reaktif. Jumlah orang yang reaktif merupakan PDP di RSUD Banten.
"Kami telah melakukan pemeriksaan rapid test sebanyak 108 orang, yang mana hasilnya 74 orang non reaktif, sedangkan untuk yang reaktif sebanyak 34 orang. Sedangkan untuk data hasil rapid test Kabupaten Kota sedang proses kegiatan," tukasnya. (Son/TN1)